Banjir!
Orang memang boleh saja berusaha, tapi tetap saja di atas sana ada yang menentukan. Hal ini kayaknya terbukti betul tadi malam. Baru saja pintu pagar rumahku dua-duanya ditinggikan sekitar 15 cm. Ini untuk mencegah banjir masuk, walaupun dari segi estetika keindahan rumah jelas nggak masuk. Apalagi untuk lewat sepeda motor, jadi persis model sirkuit offroad, tapi demi menahan banjir ya sudahlah. Eh lah kok tadi malem saudara-saudara…aku kebanjiran! Yauw… shimata!!!
Sejak mulai jam 8-an memang turun hujan yang gila-gilaan derasnya aku sampai bangun lagi dari tidurku, deg-degan lihat kali depan rumah yang airnya sudah meluap-luap. Dan bener-saja diiringi oleh padamnya listrik PLN (ini pertanda buruk) air menyerbu masuk, perlahan namun patri. Pelan-pelan namun menyakitkan (ngeliatnya)…
Oit, waktunya beraksi, Pertama tentu saja menyelamatkan barang-barang. Pertama koleksi manga-ku yang letaknya memang paling rendah, boneka buaya raksasa-ku, trus peralatan lain yang aku taruh di bawah kayak scanner, gamepad PS, dan cd-cd anime, buku-buku dan majalah yang berserakan.. dll .Trus yang paling dramatis adalah ketika aku mengungsikan sub-woofer speaker komputer-ku yang aku taruh di bawah soalnya waktunya mepet banget kayak di film-film, mungkin selisih 5 detik sebelum air akan menyentuhnya (fiuh!.. ngelap keringat). Yeah.. setelah semua sudah diamankan sekarang tinggal menunggu… dan mengumpulkan tenaga untuk membersihkan dan menata kembali pasca banjir nanti.
Tapi syukurlah kami nggak sendirian menghadapi ini semua, soalnya dimana-mana juga banjir, di mana mana orang-orang sibuk membersihkan rumah dan saling bantu. Mushola depan rumahku juga ramai sekali dengan orang-orang mengurusi banjir ini. Banjir memang bukan barang baru di lingkunganku ini, lumayan sering juga, terakhir kali banjir yang lalu rasanya belum ada setahun deh. Aku masih inget banjir terdahsyat yang aku alami dulu ketika aku kelas 1 SMP, waktu itu rumahku belum ditinggikan, masih dalam proses pembongkaran, bahan bangunan dan material masih dimana-mana. Waktu itu banjirnya mencapai pusarku, disertai kayu-kayu balok gede yang belum dipasang, berombang-ambing siap menghantam. Hountoni kowai na…
Sekitar jam 10 air sudah surut, sekarang baru mulai perang yang sesungguhnya. Membersihkan rumah! Semua baru selesai setelah lewat tengah malam. Wuaaah.. Cuapek buanget! Rasanya seperti habis membersihkan rumah yang kebanjiran! (eh emang ding ya!) :)