07 Mar

Densha Otoko to Dare mo Shiranai

Weekend Kemarin aku habiskan dengan malas-malas saja (memang sih biasanya juga sama). Efek capek dari jalan ke kantor sebelumnya juga belum habis. Dua film ini aku dapat beberapa hari sebelumnya dari Syukri eh.. adiknya Syukri ding, baru hari minggu kemarin sempet nonton. Konon dua film ini berdasar pada kisah nyata.

Densha Otoko (電車男)
densha otoko

Densha Otoko (Train Man) adalah film romantis keluaran tahun 2005. Film ini disutradarai oleh Masanori Murakami dan mengambil ide cerita dari serangkaian thread pada Japanese BBS2 channel yang terkenal, semacam messege board online gitu lah. Densha Otoko adalah nickname sang tokoh utama di board tersebut. Selain dibuat menjadi film layar lebar, cerita tentang Densha Otoko ini juga disadur menjadi novel, manga, serial TV dan juga anime.

Film ini bercerita tentang seorang otaku freak yang jatuh cinta pada seorang office lady yang ia selamatkan dari gangguan orang mabuk di kereta. Si Densha Otoko (semua tokoh di film ini tidak disebutkan namanya) ini berusia 22 tahun dan benar benar menyedihkan kalo soal wanita, cenderung introvert dan kemampuan sosialnya rendah. Dengan bantuan teman-teman maya-nya yang terus mendukungnya lewat messege board online, si Densha Otoko bertekad mendapatkan cinta sang office lady. Walaupun ceritanya standar, tapi film ini unik juga, penuh dengan adegan-adegan simbolik seperti layaknya film psikologis saja. Adegan klimaksnya juga unik sekali, si Densha Otoko dengan memakai kaos Gundam akhirnya mengatakan “ai shiteru” ke si office lady di tengah jalan akihabara, disertai dengan kambang api ASCII yang indah dilangitnya. review yang cukup lengkap ada di sini.

Nonton film ini agak malu juga ke diri sendiri, sedikit banyak di mirip aku (uhuk-uhuk!, sambil nglirik model Gundam Zazabi yang bertengger di CPU-ku saat ini), eh tapi dia much better ding, lha wong mendapatkan cinta-nya di usia 22… wahahaha!

Dare mo Shiranai (誰も知らã?ªã?„)
dare mo shiranai

Dare mo Shiranai (Nobody Knows) merupakan film keluaran tahun 2003 yang disutradari oleh Kore-eda Hirokazu. Film ini terinspirasi oleh kisah nyata yang dikenal sebagai “Affair of the Four Abandoned Children of Nishi-Sugamo“. Film ini menceritakan tentang 4 orang kakak beradik yang hidup bersama ibunya, secara tidak biasa. Walaupun hidup rukun bersama, mereka mempunyai ayah yang berbeda-beda. Mereka tidak pernah pergi ke sekolah dan tidak pernah ada secara legal. Keluarga itu hidup berpindah pindah. Kepada pemilik apartemen Kyoko (sang Ibu) hanya mengaku punya satu anak, yaitu Akira (anak tertua yang berusia 12 tahun) dan suaminya ada di luar negeri. Sedangkan anaknya yang lain diselundupkan ke apartemen secara diam-diam, dua diantaranya biasa disembunyikan dalam kopor baju.

Meskipun demikian, mereka hidup saling tolong menolong secara rahasia di apartemen tersebut, setia menunggu kepulangan ibunya. Keadaan mulai genting ketika Ibu mereka tidak pulang lagi, tanpa alasan yang jelas, mungkin sedikit yang tersirat adalah kata-kata sang ibu sebelum pergi “Aku juga berhak untuk bahagia kan?”. Sejak saat itu, dimulailah perjuangan mereka untuk bertahan hidup, pada awalnya mereka masih bisa menjalaninya dengan baik, berhemat dan meminta uang dari ayah-ayah mereka. Bahkan Akira sempat menjalin persahabatan dengan anak-anak di lingkungan sekitar, termasuk Saki, murid SMP kesepian yang sangat care terhadap mereka. Waktu terus berjalan tanpa ada kabar dari Ibunya lama kelamaan keadaan makin memburuk, tidak ada lagi uang atau makanan yang tersisa, aliran alir dan listrikpun diputus, mereka hidup mengandalkan keran air di taman dan makanan pemberian pegawai supermarket yang kasihan terhadap mereka. Keadaan terus bertambah buruk hingga akhirnya sang adik terkecil tak mampu lagi bertahan… Review yang cukup lengkap ada di sini.

Film sepanjang 141 menit ini menceritakan kondisi mereka dari dalam, dengan demikian indah, peristiwa-peristiwa renik yang mereka alami, dan bagaimana mereka menghadapinya. Btw, Pemeran Akira, Yuuya Yagira (14 tahun) terpilih sebagai aktor terbaik dalam Festival Cannes 2004 lewat perannya yang memukau di film ini. Sedikit tips, sebaiknya siapkan suplai tisu yang banyak sebelum menonton film ini!

3 thoughts on “Densha Otoko to Dare mo Shiranai

  1. Bud lo bisa nangis ya kalo nonton film…

    Hebat, baru tau gw

    btw tisunya bukan buat hal “yg lain” kan, seperti ketika selesai nonton Hen*** :wink:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *