05 Oct

Pertanyaan Tentang Jalan

jalan

Multiple Path, Multiple Effort, Single Result?
Dikisahkan, Sewashi adalah nama cucunya Nobita. Ia datang dari masa depan bersama Doraemon yang diberinya tugas untuk memperbaiki kehidupan kakeknya itu yang benar-benar madesu. Kemudian muncul keraguan dalam diri Nobita, sang kakek, apabila ia memperbaiki kehidupannya sekarang bukankah nanti masa depannya akan berubah? Bagaimana dengan nasib Sewashi? Akankan ia jadi dilahirkan kelak? ataukah ia akan menghilang tertelan paradoks waktu? Bukankan setelah Doraemon datang, istrinya di masa depan juga akan berubah? dari Jaiko (adiknya Giant) menjadi Shizuka si bunga kampung?

Tapi ternyata (kata Sewashi), untuk mencapai sebuah tujuan yang sama, cara yang digunakan bisa bermacam-macam. Kalo gak salah waktu itu ia mencontohkan bagaimana cara untuk mencapai Osaka dari Tokyo (lupa, manga Doraemon vol. 1-nya udah entah kemana). Kira-kira ya seperti ilustrasi diatas itu. Entah apa yang membuat Sewashi begitu yakin? Akankan hasil pembuahan terhadap Jaiko bisa sama bila terhadap Shizuka? Akankah terlahir Nobisuke (anaknya Nobita) yang sama, yang kelak akan memberikannya Sewashi?


Haruskan Nobita mengambil resiko? Namun toh kalo Sewashi adalah takdir, maka apalah gunanya semua perbedaan yang akan diberikan Doraemon? Apakah memang proses itulah yang lebih penting daripada hasil?

jalan

What you do not know, can kill you – What you do not want to know can make you happy
Waktu itu, saya baru pulang kerja, entah kapan, saya dah lupa, pokoknya pagi buta dan gelap. Lewatlah saya di bunderan Tugu Muda, naek tigerpod tercinta. begitu hendak melewati traffic light, maka tampaklah scene seperti gambar di atas itu. Eh tentu saja scene itu baru baru terbentuk jelas kemudian lho ya. Mana mungkin saya melamun menggambarkan seperti itu sambil naik motor? Ah tapi itu tak penting.

Jadi pada scene itu ada dua bagian jalan yang sama2 rusak. Pada bagian A jalannya rusaknya agak lumayan besar, sangat recomended untuk dihindari. Sedang pada bagian B jalannya hanya rusak minor yang insignificant. Dihiraukan juga nggak papa, meskipun akan tetap terasa juga geronjalannya. Tapi di bagian A, walau rusaknya besar, tapi dia berada di sisi yang terang. Terlihat jelas mananya yang rusak, mananya yang nggak. Kita tahu apa yang akan kita lalui, tahu apa yang akan kita dapatkan. Sedang di bagian B, walau ternyata bagiannya yang rusak hanya sedikit, tapi kondisinya gelap. Kita bahkan tak tahu selain lubang2 kecil minor tadi, apalagi yang ada di sana. Bisa jadi ada batu kali yang jatuh dari truck atau ninja pembunuh yang sedang tiarap..

Meskipun tingkat kerusakannya lebih berat, bagian yang A ini lebih jujur, dan sayapun melewatinya. Namun sunguh bukan karena kejujurannya saya melewatinya -inilah yang agak saya sesalkan- melainkan karena naluri semata, mencari jalan yang terang, mencari selamat. Bagaimana kalo si licik dan sneaky Bagian B itu menyimpan kejutan tak terduga? Bukannya ninja melainkan portal dimensi menuju tempat bahagia?

jalan

Telah terjadi, namun harusnya tak perlu terjadi, and it sucks!
Waktu itu lagi (juga lupa lagi kapan) saya dari Semarang sedang menuju Yogya, dari tapi lewatnya Boyolali, sehinga melewati jalan yang cukup terpencil di mana kiri kanannya banyak terdapat pohon yang merapat ke badan jalan. Sebagai pengguna jalan yang juga warga negara teladan yang membayar pajak, tentu kita ingin kemudahan dan keadilan ketika menggunakan fasilitas negara itu bukan? Tapi bagaimana dengan keadilan bagi pohon? Jalan itu tidak terbentuk bersama kelahiran bumi dulu. Jalan itu yang membangun manusia. Jadi sepanjang jalan itu, saking mepetnya pepohonan itu dengan badan jalan maka semua cabang2 yang mengarah ke jalan dipapas habis (lihat gambar).

Nasib dahan B memang naas, hanya karena ia tumbuh ke arah jalan, maka ia dipapas dengan semena-mena. Beda dengan dahan A, ia bisa terus hidup dengan subur, memamerkan kekuatan ranting dan dedaunannya yang indah. Sebenarnya si dahan B ini tak perlu menjalani penderitaan itu, andai saja :
1. bisa saja sejak awal pohonnya ditanam tidak terlalau dekat dengan jalan atau jalannya dibangun tidak terlalu dekat dengan pohon. Entah yang mana duluan.
2. sejak dahan itu kecil, ikat saja dengan batang induknya, sehingga ia akan mendongak ke atas dan tidak menganggu jalan. Menentang kodrat dan keinginan alaminya sih, tapi kan dia selamat.
3. sampai pohon itu cukup tinggi, bagaimana kalo aktivitas di jalan itu dihentikan. Dahan B tak akan mengganggu siapa-siapa kalo saja ia cukup tinggi. Lihat saja dedaunan induknya, ia juga mengarah ke jalan, tapi ia cukup tinggi.

Tapi yang saya lihat, tentunya adalah yang sudah terjadi. penggalan-penggalan yang putus asa dan tak berdaya. Mari kita heningkan cipta untuk mereka.

hening untuk anda juga.

dan untuk saya terutama.

12 thoughts on “Pertanyaan Tentang Jalan

  1. Crita pas banmu bocor kok ga dicritain? Derita Tiger Pod yang sudah semena2 dinaikin orang yg gagal puasa, karena selalu balas dendam dikala buka tiba. Apalagi pada saat lebaran tiba. Padahal itu cerita paling mengharukan yang bisa dibaca orang.

  2. 1. Multiple Path, Multiple Effort, Single Result?
    Untuk kasus yang ini dengan contoh cucunya nobita tidak bisa terjadi. hal ini karena hasil sudah jadi yaitu sewashi. dan karenanya dia tidak bisa membuat proses akan dirinya. kasus ini bisa terjadi apabila hasil masih menjadi tujuan.

    2. What you do not know, can kill you – What you do not want to know can make you happy
    Untuk kasus ini tergantung pribadi dan watak seseorang. ada orang yang memang choose the save way tapi ada pula yang suka dengan tantangan. you decide…

    3. Telah terjadi, namun harusnya tak perlu terjadi, and it sucks!
    Untuk kasus ini, aku jadi ingat pesen oma aku. “life sucks, but it too precious to be missed”

  3. Dengan seluruh angkasa raya memuji
    Pahlawan negara
    Nan gugur remaja diribaan bendera
    Bela nusa bangsa

    Kau kukenang wahai bunga putra bangsa
    Harga jasa
    Kau Cahya pelita
    Bagi Indonesia merdeka

    (s_music)

Leave a Reply to lia Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *