01 May

Waktu itu seperti terbang ya!

Senin ini mulai adalah minggu pertama aku resmi kembali jadi mahasiswa lagi, setelah selesai kontrak kerja selama setahun di USI (Unit Sistem Informasi) PT. Telkom Divisi Regional IV (aku sebutkan juga tempat kerjaku, gak papa kali ya, kan sudah selesai kontrak, hehe..). Tidak terasa setahun telah demikian cepat berlalu, ah seperti terbang saja ya.

Tak ada yang lebih pantas lagi aku ucapkan selain kata terima kasih sebesar-besarnya Kepada Teman-teman semua di USI Telkom Divre 4. Setahun yang lalu, Kami (aku dan temanku, Dani) benar-benar datang ke Telkom sebagai orang bego dan masih hijau, dengan ilmu yang pas-pasan dan pengalaman yang nol. Kami diberi kesempatan langka untuk “bermain-main” di “playground” dunia IT, yang rasanya merupakan salah satu yang terhebat di Jawa Tengah dan DIY.

Pada awal pertama kali datang, dengan idealisme yang masih demikian tinggi sebagai mahasiswa, aku dengan rasa pede yang tinggi merasa sudah tahu segala hal yang akan kami hadapi, tapi kenyataannya tak henti-hentinya aku kerap kaget dengan apa yang aku hadapi.
Mendapat akses internet dengan kecepatan ngebut…
Berhadapan dengan ruang server yang nggilani dinginnya…
Menangani data dengan ratusan field dan puluhan juta record…
Mengeksekusi sebaris perintah SQL dengan waktu hampir sejam…
Menghadapi hal yang baru memang selalu menyenangkan, walaupun mungkin beberapa tahun ke depan, aku akan menertawakan diri sendiri bila mengingat diriku yang ndeso dan gumunan ini. Hahaha.. :-)

Selain urusan teknis renik seperti itu, tak kalah mengesankan juga kehidupan dunia kerja yang dihadapi seperti perasaan sebagai orang terkaya di dunia ketika awal bulan, atau yang agak berat seperti diungsikan untuk bertapa mengejar deadline di Bandungan, atau juga betapa sulitnya menyesuaikan requirement dan kebutuhan klien dengan kondisi lapangan. Tapi seperti Pak Maryadi bilang: “Developer adalah seorang koki, terserah apa yang pelanggan mau, pasti akan kita buatkan. Kalau mereka minta sate kambing rasa strawberry, ya kita buatkan sate kambing rasa strawberry!” Hahaha.. aneh memang, tapi inilah dedikasi.

Termasuk pengalaman yang berharga bagiku adalah menjadi manusia online selama setahun ini. Lewat dunia maya memang kesempatan dan pengetahuan terbentang demikian luas sampai tak terlihat batasnya. Ada saja hal baru yang aku dapatkan tiap hari di internet. Lewat kesempatan ini juga aku bisa punya situs ini, berkenalan dengan blog, menemukan teman-teman baru, menemukan teman-teman gila bin terkutuk tapi menyenangkan di kampung gajah, sampai bertemu nyata dengan teman-teman baru di Semarang yang dengan bangga akhinya kami mendirikan Loenpia dot net. (duh, ketahuan deh apa kerjaanku kalo lagi nganggur :-)

Terima kasih semuanya.. Kepada Pak Bambang “kepala desa” USI Divre 4. Pak Cahyo, Pak Nyoman, Pak Ristanto dan Pak Ngurah yang telah menerima kami. Pak Doddy, Pak Maryadi, Pak Aries, Pak Fopo, Pak Djayeng, Pak Slamet, Pak Drajadi, Pak Supriyadi, Pak Arinto, Pak Andi, Bu Hani, Bu Wiwin, dan semuanya yang mungkin belum tercantum di sini yang telah menjadi teman kerja yang menyenangkan. Buat Pak Hendro juga, maaf proyek “salon” nya belum dimulai sampai akhirnya saya selesai kontrak. Terima kasih juga untuk Yunita teman seperjuangan yang masih meneruskan perjuangan di USI Telkom IV. Selamat Berjuang!
Sekali lagi Terima Kasih semuanya dan maafkan kami bila ada kesalahan-kesalahan. Aku bisa dikontak di alamat email budiyono[at]gmail.com atau melalui blog ini.

Btw, ini ada foto yang sempat diambil jum’at kemarin disela-sela kesibukan (klik untuk memperbesar).

Team up!     Pak Doddy and me

Pak Doddy and Acong     Nita and me

Nita & Acong

11 Apr

Mau Bebas Flu Burung? Beli AC!

Lihat iklan produk Air Conditioner yang baru nggak? Sharp PlasmaCluster (CMIIW). Iklan itu dibintangi oleh Maia Ahmad dari duo Ratu. Di iklan tersebut digambarkan Maia adalah seorang ibu yang sedang bermain dengan anaknya. Tak lama kemudian kakek dan nenek dari anaknya datang, sepertinya untuk melepas rindu dengan sang cucu. Sebelum mereka sempet bertemu fisik dengan sang cucu, ditampakkan wajah sang ibu yang sangat kuatir, kemudian gambar berpindah ke pasangan kakek dan nenek tadi… tapi kali ini dengan tampilan “aura hitam jahat” disekitar mereka… *mengingatkanku pada tim lawan di film shaolin soccer* Jadi singkatnya si Ibu ini menganggap kakek dan nenek ini adalah pembawa virus! lebih khusus lagi disebutkan dalam iklan itu adalah virus flu burung dan polio. Singkat cerita si ibu menyalakan AC tersebut dan virus-virus yang dibawa kakek dan nenek tersebut lenyap semua.. intinya AC tersebut baru saja menyelamatkan nyawa seluruh keluarga.

Ada suatu hal yang mengusikku di sini. Ok, iklan memang tujuannya untuk menarik perhatian masyarakat, sepertinya apa saja bisa dilakukan, termasuk mengarang dan mengada-ada. Sekarang mari kita lihat dari sisi yang lain. Pertama yang terpenting, patutkah kita menyambut kakek dan nenek yang telah datang mungkin dari jauh dengan susah payah langsung men-judge bahwa mereka pembawa virus? Mereka seharusnya orang yang paling dihormati dalam sebuah keluarga besar. Apa yang akan dilakukan bila seorang anak ikut menonton iklan ini dan kekaprah menarik intinya? Menolak bertemu kakek dan neneknya? Atau minta dibelikan AC? Kedua, virus flu burung sangat sulit untuk berpindah antar manusia, kecuali telah melalui beberapa mutasi (sumber01, sumber02).

Pembuat iklan ini benar-benar menarik keuntungan dari kondisi masyarakat saat ini dan mengambilnya mentah-mentah. Parahnya lagi produk yang diiklankan bukanlah sebuah produk kesehatan. Ok mungkin bisa membunuh virus, tapi tetap saja itu AC a.k.a Air Conditioner a.k.a pengatur suhu udara, lagipula 68% dari masyarakat membeli AC untuk mendapatkan udara sejuk, bukan untuk hal yang lain. Untuk mencegah flu burung atau polio sangat lebih baik kalau digambarkan masyarakat yang peduli dengan kebersihan rumah atau kebersihan lingkungan sekitar, dalam hal ini saya salut dengan iklan sabun Lifebuoy dimana ada seorang anak kecil yang meng-encourage teman-teman dan warga sekampungnya untuk membersihkan lingkungan. (*sumpah, saya nggak nyepam loh*)

Para pembuat iklan harusnya lebih peka terhadap hal-hal seperti ini. Aku juga gak mau mengkritik tanpa memberi saran. Daripada menampilkan kakek dan nenek pembawa virus (damn it, terdengar seperti game Resident Evil ya?) Bagaimana kalau mengggambarkan sang bocah pulang dari bermain dengan kondisi lelah dan kotor dan banyak “kuman” kemudian dengan AC penyelamat itu sang bocah menjadi sejuk, bersemangat dan tak lupa kumannya mati semua. Aku rasa hal itu lebih bagus, tidak terlalu mengada-ada dan lebih mendidik. Dalam membuat iklan, mengada-ada itu sepertinya sah saja, seperti sebuah iklan shampo di mana seorang cewek terkena tahi burung di pundaknya dan secara paranoid dikiranya itu ketombe.. (*plis deh!*) tapi itu masih bisa diterima karena tidak menyesatkan aku kira. Tapi kadang kala mengada-ada itu sudah keteraluan.. seperti AC pembasmi virus ini.

07 Apr

Breaking the Habbit : Susahnya…

Thousands mile of journey always begins with small step. Peribahasa itu agaknya memang benar, setinggi apapun cita-cita, kalau cuma diangan-angan itu sama aja dengan nol, zero, nada, nehi-nehi, jendhol, nihil, nothing, bo’ong, bulsyit!

Saat ini sudah hampir dua minggu perhatianku tersita pada satu hal TA a.k.a Tugas Akhir a.k.a Skripsi, suatu hal yang harusnya aku perhatikan lebih dari dua tahun yang lalu. Mungkin karena hal inilah (ok, cari alesan memang lame, tapi sudahlah~) aku lama nggak ngisi blog dan gaul di internet. Adakah yang merindukanku? (*buka payung menangkis lemparan buah busuk*).

Di kampusku, atau mungkin juga di kampus yang lain berlaku suatu hukum aneh dan menyusahkan diri sendiri, namun tetap saja dianut hingga sekarang. Seberat apapun tugas kuliah yang diberikan, tapi kalau jangka waktu yang diberikan lumayan panjang, pasti akan dikerjakan di malam terakhir pada jam-jam mendekati deadline. Tidak perduli apakah itu tugas kuliah, laporan praktikum, dan bahkan skripsi! Tapi entah kenapa ya, pasti selalu ada saja pemecahannya. Dua malam kemarin aku ngebut laporan TA, eh jadi juga laporan TA itu, boleh dibilang versi 1.0 lah. Heran 140-an halaman dipikirkan dan diketik dalam waktu 2 malam kok bisa ya? Sepertinya pada kondisi ini berlaku hukum yang aku sebutkan tadi : dimana ada kepepet, di situ ada jalan!

Btw, tak terasa sekarang sudah bulan april, harapan untuk sudah lulus ketika kontrak kerja berakhir pupuslah sudah. Bulan ini adalah bulan terakhir aku kerja di tempat ini. Sama sekali tak kusangka setahun yang lalu, bahwa aku akan keluar dari perusahaan ini masih dengan status yang sama : mahasiswa!. Padahal aku kira dulu, setahun itu waktu yang sangat panjang, banyak hal yang akan terjadi, eh ternyata tidak juga tuh. Terakhir aku cuma bisa bilang kepada diriku sendiri dan pada teman-teman seperjuangan kampus elektro yang belum lulus: Ganbate!!!!

27 Mar

Tomiko’s First Album, Farewell

Ok, Do As Infinity memang sudah cukup lama bubar yaitu 29 September 2005 yang lalu. Namun hal ini bukan berarti kita tidak bisa mendengar suara Van Tomiko lagi, karena Ban-chan sekarang bersolo karier dan album perdananya yang bertajuk “Farewell” baru saja keluar (eh sebenarnya baru akan keluar 29 maret nanti) tapi tahulah bagaimana perputaran musik di internet itu seperti apa.

Tadi pagi nengok Jpopmusic Forum, eh ternyata albumnya Tomiko sudah bisa di download. Dan ternyata tidak mengecewakan sama sekali. Walaupun cirinya sekarang lebih agak lembut namun tetap saja mengingatkanku pada Do As Infinity. Lagu favoritku di album itu adalah Morning Glory, Farewell, Holy Planet, Complacence, Before Sunset, serta A Dream Is a Wish Your Heart Makes (yang merupakan OST film jadul Disney tahun 1950, Cinderella). Tapi bukan berarti track yang lain nggak patut didengarkan lho! Total ada 10 track + 1 Track bonus pada album ini. Mudah-mudahan album ini bisa dirilis resmi di Indonesia, biar makin tenteram mendengarkannya hehehe..

Oh iya, Minggu lalu akhirnya aku bisa nonton konser DAI terakhir yang diadakan tanggal 25 November 2005 yang lalu. Hehe telat banget yah? Thanks to Amos yang sudah mau mendownloadkan (huh, andai aku bisa download torrent, dasar proxy sux!). I owe you one, Mos! Dan sebagaimana konser perpisahan pasti banyak tangisnya. apalagi pada saat lagu Field of Dream mengalun… Ban-chan is crying! Nggak kuat ngeliatnya! I wil die for you Ban-chan!!! Eh tapi nggak melulu konsernya sedih ding, pada saat lagu Honjitsu wa Seiten Nari (It’s a fine day) suasananya ceria sekali, bahkan terkesan konsernya jadi berantakan. hahaha.. it’s definitely my favourite part!

Nih, link kalau ada yang mau download juga:
Tomiko Van – Farewell (via Megaupload)
Tomiko Van – Farewell (via Rapidshare)
Dos As Infinity Final : 25 11 2005 (via Torrent)

Cover Album
Farewell album cover art

21 Mar

I Wanna Rewrite!

I always thought that posting a song lyric or copy-paste some wisdom words onto blog is too melancholic, lame, and should be done only by ABG (no offense here :-P). But I just can’t help it right now. So here’s a translation of “Rewriteâ€? by Asian Kung-Fu Generation :

Rewrite

Wanting to spit out the jarred thoughts is
Because there’s no other proof of my existence
My future that I should’ve grabbed hold is
Conflicting between “dignity” and “freedom”
Wanting to erase the distorted afterimage is
Because I’ll see my limit over there
In the window of the excessively self-conscious me
There are no dates in last year’s calendar

Erase and rewrite
The pointless ultra-fantasy
Revive
The unforgettable sense of being
Rewrite
The meaningless imagination
The driving force that creates you
Give it your whole body and soul

After cutting my feelings that grew, I regret
After realizing that after all, I’m just a mediocrity, I cry
A depressed heart
A dirty lie

Erase and rewrite
The pointless ultra-fantasy
Revive
The unforgettable sense of being
Rewrite
The meaningless imagination
The driving force that creates you
Give it your whole body and soul

Really, what I wanna do right now is go to Nobita’s house, jump into his time machine drawer, go to exactly two years ago, and punch the-two-years-ago-myself right in the face, so he didn’t do that stupid-pathetic thing.

And if time is a book, I wanna turn its page back into two years ago, and rewrite some mistake, but wishing to turning back time in term of fixing our own mistake is just so stupid and childish. All we can do is look at ourselves very closely and stare at the distant future with smile, as we gently step towards it. Ja, Ganbate na!

The lyric was brutally copy-pasted from Anime Lyrics

Rewrite

16 Mar

Gmailku

Sejak tadi pagi akun email sekunderku di kuppoo tidak dapat digunakan untuk berkirim mail lagi. Tiap kali akan mengrim pesan, selalu dihadang oleh sebuah messege box yang mengatakan bahwa quota emailku sudah tercapai. Yah, terpaksa bersih-bersih deh.

Akun yang satu ini memang tidak aku gunakan untuk pesan-pesan pribadi, lebih banyak untuk mengikuti milis dan sebagai alamat email seadanya untuk keperluan bermacam registrasi online. Walaupun cukup banyak milis yang aku ikuti, aku yakin 68% (Hi Roy™) bahwa milis keparat inilah penyebab utama penuhnya mailboxku. Dasar gajah-gajah gila!

Simpan semuanya.
Tersedia lebih dari 2704.467031 megabyte kapasitas penyimpanan yang diberikan dengan cuma-cuma (dan masih terus bertambah), agar Anda tak perlu menghapus email manapun.

Hahaha, that is load of B.S, Google, kita semua tahu bahwa dalam hidup ini ada 4 hal di mana orang tidak akan pernah merasa cukup : Youth, Love, Wealth and.. Disk space!

Penuh juga

13 Mar

Njrit, Aku Lengah!

Weekend, biasa aku ke Gramedia jalan Pandanaran. Kebanyakan baca-baca saja, majalah atau manga. Kadang-kadang kalau memang bagus, beli juga sih. Semalam setelah mendapat majalah Anime Insider Indonesia yang aku cari, biasa aku lalu baca-baca manga sambil menunggu lagu perpisahan mengalun pertanda tokonya mau tutup.

Hari itu ternyata manga Gunslinger Girl (ガンスリンガー・ガール) volume 3 sudah terbit. Aku cari-cari yang sudah terbuka segelnya kok nggak ada. Ini cuma berarti satu hal, akulah orang yang harus menumpahkan “the first blood“, ya, aku harus jadi orang pertama yang membuka segelnya. Bukan hanya demi aku, tapi juga demi penggemar yang lain, for freedom! for justice! (~halah!). Dulu aku sempat bercerita kalau aku sudah terbiasa dengan perbuatan ini. Pokoknya beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuka segel buku secara diam-diam adalah: 1.Cari tempat yang sepi tapi tidak terlalu sepi, yang penting nggak ada pegawai toko di situ. 2.Pasang mimik muka tak berdosa 3.Lakukan sambil berjalan dan melihat-lihat buku lain, ini perlu latihan memang. 4.Hati-hati terhadap kaca, reflection can be deadly! 5.Buka segel plastik dengan cepat mulai dari sisi samping buku 6.Sembunyikan barang bukti atau segera tinggalkan daerah TKP. 7.Jangan membaca buku tsb di daerah buku yang tersegel semua, it’s ok kok baca novel di daerah komik, gak ada yang perhatiin.

Tapi ternyata malam itu aku sedang apes, udah siap-siap baca manga Gunslinger Girl eh.. tahu tahu dari belakang disapa satpam. Njrit, aku lengah! “Ini plastiknya tadi yang buka siapa mas?”, Petugas itu mengajukan pertanyaan dodol. “Ya jelas aku!” masa nenekku yang sedang di Pekalongan? Kayaknya itu memang petugas yang bertugas khusus mengawasi standing reader seperti aku deh, soalnya pakaiannya lain dari satpam yang biasanya dan kerjaannya mondar-mandir saja di dalam toko sambil berhandy-talkie. Yah, setelah chit-chat sebentar aku bersedia deh beli manga itu. But it;s not bad at all, lagian Gunslinger Girl memang bagus kok.

Iya iya, aku tahu kok dia cuma petugas yang mencari nafkah dan melaksanakan tugasnya dengan baik. Tapi hal itu tidak membuatnya terbebas dari status “musuh” para standing reader kan? hehehe… Ayo para standing reader Semarang, jangan kalah sama petugas dodol itu. Minggu depan harus lebih hati-hati lagi! For justice, for freedom!

standing reader (kosakata ngawur) : maksudnya pecinta buku dengan dana tidak tak terbatas, jadi sering baca sambil berdiri di toko buku, membaca secara keseluruhan, bukan hanya preview saja :-)

Gramedia Sux

07 Mar

Densha Otoko to Dare mo Shiranai

Weekend Kemarin aku habiskan dengan malas-malas saja (memang sih biasanya juga sama). Efek capek dari jalan ke kantor sebelumnya juga belum habis. Dua film ini aku dapat beberapa hari sebelumnya dari Syukri eh.. adiknya Syukri ding, baru hari minggu kemarin sempet nonton. Konon dua film ini berdasar pada kisah nyata.

Densha Otoko (電車男)
densha otoko

Densha Otoko (Train Man) adalah film romantis keluaran tahun 2005. Film ini disutradarai oleh Masanori Murakami dan mengambil ide cerita dari serangkaian thread pada Japanese BBS2 channel yang terkenal, semacam messege board online gitu lah. Densha Otoko adalah nickname sang tokoh utama di board tersebut. Selain dibuat menjadi film layar lebar, cerita tentang Densha Otoko ini juga disadur menjadi novel, manga, serial TV dan juga anime.

Film ini bercerita tentang seorang otaku freak yang jatuh cinta pada seorang office lady yang ia selamatkan dari gangguan orang mabuk di kereta. Si Densha Otoko (semua tokoh di film ini tidak disebutkan namanya) ini berusia 22 tahun dan benar benar menyedihkan kalo soal wanita, cenderung introvert dan kemampuan sosialnya rendah. Dengan bantuan teman-teman maya-nya yang terus mendukungnya lewat messege board online, si Densha Otoko bertekad mendapatkan cinta sang office lady. Walaupun ceritanya standar, tapi film ini unik juga, penuh dengan adegan-adegan simbolik seperti layaknya film psikologis saja. Adegan klimaksnya juga unik sekali, si Densha Otoko dengan memakai kaos Gundam akhirnya mengatakan “ai shiteru” ke si office lady di tengah jalan akihabara, disertai dengan kambang api ASCII yang indah dilangitnya. review yang cukup lengkap ada di sini.

Nonton film ini agak malu juga ke diri sendiri, sedikit banyak di mirip aku (uhuk-uhuk!, sambil nglirik model Gundam Zazabi yang bertengger di CPU-ku saat ini), eh tapi dia much better ding, lha wong mendapatkan cinta-nya di usia 22… wahahaha!

Dare mo Shiranai (誰も知らã?ªã?„)
dare mo shiranai

Dare mo Shiranai (Nobody Knows) merupakan film keluaran tahun 2003 yang disutradari oleh Kore-eda Hirokazu. Film ini terinspirasi oleh kisah nyata yang dikenal sebagai “Affair of the Four Abandoned Children of Nishi-Sugamo“. Film ini menceritakan tentang 4 orang kakak beradik yang hidup bersama ibunya, secara tidak biasa. Walaupun hidup rukun bersama, mereka mempunyai ayah yang berbeda-beda. Mereka tidak pernah pergi ke sekolah dan tidak pernah ada secara legal. Keluarga itu hidup berpindah pindah. Kepada pemilik apartemen Kyoko (sang Ibu) hanya mengaku punya satu anak, yaitu Akira (anak tertua yang berusia 12 tahun) dan suaminya ada di luar negeri. Sedangkan anaknya yang lain diselundupkan ke apartemen secara diam-diam, dua diantaranya biasa disembunyikan dalam kopor baju.

Meskipun demikian, mereka hidup saling tolong menolong secara rahasia di apartemen tersebut, setia menunggu kepulangan ibunya. Keadaan mulai genting ketika Ibu mereka tidak pulang lagi, tanpa alasan yang jelas, mungkin sedikit yang tersirat adalah kata-kata sang ibu sebelum pergi “Aku juga berhak untuk bahagia kan?”. Sejak saat itu, dimulailah perjuangan mereka untuk bertahan hidup, pada awalnya mereka masih bisa menjalaninya dengan baik, berhemat dan meminta uang dari ayah-ayah mereka. Bahkan Akira sempat menjalin persahabatan dengan anak-anak di lingkungan sekitar, termasuk Saki, murid SMP kesepian yang sangat care terhadap mereka. Waktu terus berjalan tanpa ada kabar dari Ibunya lama kelamaan keadaan makin memburuk, tidak ada lagi uang atau makanan yang tersisa, aliran alir dan listrikpun diputus, mereka hidup mengandalkan keran air di taman dan makanan pemberian pegawai supermarket yang kasihan terhadap mereka. Keadaan terus bertambah buruk hingga akhirnya sang adik terkecil tak mampu lagi bertahan… Review yang cukup lengkap ada di sini.

Film sepanjang 141 menit ini menceritakan kondisi mereka dari dalam, dengan demikian indah, peristiwa-peristiwa renik yang mereka alami, dan bagaimana mereka menghadapinya. Btw, Pemeran Akira, Yuuya Yagira (14 tahun) terpilih sebagai aktor terbaik dalam Festival Cannes 2004 lewat perannya yang memukau di film ini. Sedikit tips, sebaiknya siapkan suplai tisu yang banyak sebelum menonton film ini!