29 Jul

Ubuntu for All

ubuntu logo

Kemarin aku dapat kiriman paket dari Belanda. Kirain duit golden atau apa, eh ternyata ubuntu yang kupesan lebih dari sebulan lalu. Asyik, aku malah sampai lupa kalau sempat pesan. Ubuntu? Bukan, sama sekali bukan usus buntu apalagi gang buntu hihihi (nggak lucu :)).

Ubuntu adalah salah satu distro Linux yang lagi ngetop (for some people). Versi yang kuterima adalah versi 5.04 codename “Hoary Hedgehog”. Kata Ubuntu berasal dari Afrika yang artinya “Humanity towards others“. Keren kan? Nah kerennya lagi Ubuntu ini dengan perusahaan sponsornya bagi-bagi CD Ubuntu gratis. CD gratis? Itu sih biasa, berapa sih harga cd? Tapi yang lebih bagusnya lagi, ini biaya shipping-nya juga dibayarin (sampai ke negara tujuan). Karena sebenarnya biaya shipping-nya ini yang mahal, maka sebaiknya dihimbau teman-teman untuk memesan yang banyak sekalian (tapi reasonable) untuk dibagi-bagi ama teman-temannya. Satu pack Ubuntu berisi dua buah yaitu CD instalasi dan CD live (semacam knoppix gitu). Ubuntu yang dibagi-bagikan ini ada tiga macam variasi. Untuk PC(x86), untuk Procesor 64bit (misal AMD64, Opteron dll) dan untuk PowerPC (Mac, G series dll). Kemarin aku pesen 10 paket untuk versi PC dan masing-masing 1 paket untuk versi yang lainnya. Emang sih untuk versi selain PC aku nggak butuh, tapi ya siapa tahu.. Tadi sambil jumatan ke kampus sempat kubagi beberapa ke teman-teman. Kalu teman-teman mau pesen bisa ke sini ini : pesen ubuntu

Ubuntu ini desktop manager-nya menggunakan Gnome, jadi ya bagi yang terbiasa dengan KDE harus menyesuaikan diri. Gnome menurutku lebih sederhana dan nggak neko-neko. Atau kalau memang cinta mati sama KDE mungkin bisa coba project partner-nya Ubuntu yaitu Kubuntu (yang ini pakai KDE), cuman sayang yang ini nggak bagi-bagi CD. Kalau ngebet ya download aja ISO-nya. hehehe..
Moto-nya Ubuntu Linux ini adalah “Linux for Human Being“. Nah lo, memang selama ini Linux buat siapa ..eh.. apa?

28 Jul

Oscar for Ghost Hunter?

boo..!!

Kemarin, sepulang kerja aku lihat rame-rame di jalan kaligarang depannya pasar swalayan kedaton. Aku sih gak peduli tapi, jalan aja terus. Malemnya aku mau ke Gramedia, lewat jalan itu lagi, masih aja rame, sekarang malah jauh lebih rame lagi banyak orang kampung sekitar situ yang nonton. Oh..rupanya ada hantu ..eh.. maksudku syuting pemburu hantunya lativi. Sorry ya, gambarnya kok malah ghostbuster, lha wis googling nggak nemu sih, jadi itu aja, lagian mirip buanget kok, jelas-jelas “trully inspired” tuh. Sedikit ngomentarin logo-nya ya. Kenapa ghostbuster banget? Kenapa childish banget? Itukan gambar setan sprei (maksudnya orang yang malsu jadi setan pakai sprei!). Kalau aku membayangkan akan membuat logo Tim Pemburu Hantu, mungkin aku akan berpikir tentang sesuatu yang mistik dan megah, tentang histogram-histogram kuno yang religius atau semacam itu. Ah.. tapi sudahlah!

Aku belum pernah nonton acara itu sih, maksudnya satu acara full, paling-paling mampir sekilas kalau acara yang aku tonton sedang iklan. Tapi karena ini di kota-ku ya akhirnya nonton juga aku malam itu (di tv), full! Dan oh..wow. Kayaknya lagi lagi aku akan mencemooh nih.. Biar aja, lha blog punyaku sendiri hehe.. Tapi aku nggak akan jadi ahli sosial yang lantas membahas pengaruh acara ini dimasyarakat, males, cukup dari sisi diriku aja.

Sebelum acara pengusiran (yang wonderfully dramatic itu) si mbaknya nerangin segala macam yang pernah nampak di sini mulai dari wanita berbaju putih (wa… sadako banget, kayaknya ini model setan global ya?), terus ada setan yang cuman kepala doang dan juga setan yang mandi dll. Setelah ini itu akhirnya pengusiran dimulai. Wa keren juga ya..maksudku segala macam akrobatiknya gitu. Aku nggak pernah menyangka kalo pengusiran setan bisa tampil se”fisik” itu. Persis seperti mengusir orang, cuman bedanya ini nggak keliatan. Setan ditarik-tarik, diseret-seret, di combo attack dan akhirnya dimasukkan ke dalam botol. Penggambaran versi para jagoan ini pun tak kalah dahsyatnya. Mulai dari setan buaya yang besar, setan raksasa (dan sempat men-smack down salah satu jagoan) dan banyak lagi sampai aku lupa.. tapi mereka nggak menyebutkan vampir dan warewolf sih. Musik dan sound effect yang mirip game survival horor serta gambar di tv yang diberi frame hitam (buat apa sih dikasih frame segala? kasihan kan yang tv-nya 14 inch!) semakin menambah serunya suasana. Ya, seru! jauh banget dari kesan batin yang mistis dan religius. Bahkan mereka sempat membentuk formasi ala tokusatsu sentai (power ranger) suer! aku nggak bohong, katanya formasi perlindungan atau apa gitu. Kenapa nggak sekalian aja ditambahkan efek jurus kamehameha? Pasti lebih fantastis!

Jujur aku nggak begitu percaya sama hal-hal ini. Mungkin karena aku emang sama sekali nggak concern? bisa jadi. Malah kalau boleh aku berpikir sedikit picik, ini mungkin malah model baru advertising dari swalayan itu. Aku belum pernah ke swalayan itu, karena emang nggak tertarik. Dan aku juga nggak pernah sama sekali mendengar berita kalau tempat itu berhantu atau bahkan merupakan kampung hantu (karena hantu yang sukses ditangkap banyak sekali)!
Waktu aku googling di forum-forum dalam negeri, komentarnya lucu lucu juga lho :
-“Harusnya mereka kerjasama dengan syrup ABC, karena yang dipake botol syrup ABC. Lumayan kan bisa iklan “Syrup ABC, udah enak, botolnya bisa buat nangkap hantu lagi!” hehehe..
-“Pake vacuum cleaner aja! pasti lebih cepet”
-“Kenapa kerasukannya selalu macan, buaya dll.. nggak pernah kerasukan burung?. Kan bisa terbang yang kerasukan itu, baru aku percaya”

Masuk akal juga ya, paling nggak itu pendapat yang jujur. Tidak memaksakan pendapat dan asumsi kepada diri sendiri. kalaupun mau dipaksakan penjelassan yang logis, jelas nggak akan ketemu, jelas sel-sel otakku menolaknya. Kata orang “seeing is believing” …nah ini lha piye, wong nggak keliatan kok! Jangan salahkan aku yah!
Komentar temenku Encup soal acara itu : “Mereka harusnya dapat Oscar!”

27 Jul

White Collar Blues

white collar blues

Semasa manusia muda, semasa hidup ini masih indah, apabila diajukan pertanyaan “apakah yang ingin kita capai di hidup ini?” Jawaban yang muncul bisa beribu-ribu banyaknya. Melakukan hal-hal yang hebat, Meraih cita-cita setinggi mungkin, menjadi orang kaya, orang terkenal, orang penting, dan banyak lagi yang lainnya. Yang intinya kita ingin agar hidup ini berarti, kita ingin meninggalkan nama kita di dunia ini. Kita ingin berbeda dari orang lain, lebih hebat, lebih ini dan lebih itu. Pokoknya stand out of the crowd lah.

Namun apakah yang berubah ketika kita menjadi dewasa dan kemudian tua? Fisik? itu jelas. Yang lebih penting adalah bahwa pemikiran kita berubah (okelah, ada juga mengatakan “berkembang“), sedihnya dengan berubahnya pemikiran dan pemahaman kita itu, segala idealisme kita juga kebayakan juga ikut larut dalam perjalanan hidup yang gila ini. Kita menjadi lebih banyak bertoleransi pada diri sendiri, lebih mudah memaafkan diri sendiri, kita melepaskan banyak kesempatan dengan alasan kemapanan. Kita ingin menjadi bagian masyarakat, kita ingin menyatu dengan yang lain, kita butuh securitas diri, kita butuh pengakuan…

Berikut adalah contoh skenario hidup typical yang aku lihat.. Lahir di sebuah keluarga bisa, mendapat pendidikan yang baik baik di rumah maupun di sekolah. SD-SMP-SMA berusaha dengan sebaik-baiknya. Akhirnya bisa masuk perguruan tinggi. Sampai di sini idealisme masih berperan dengan gagahnya, mengalahkan segala hal yang lain. Kita masih ingin ini dan itu seperti yang aku sebutkan diatas.Namun di sini pula, sedikit demi sedikit, disadari atau tidak disadari, berpikir tidak lagi dengan idealisme yang murni, tidak lagi dengan semangat yang membara. Tapi dengan kepentingan untuk “sama dengan yang lain”, untuk pengakuan semata. Astaga “si A sudah lulus, aku harus cepat-cepat lulus ni”. “Oh, si B sudah bekerja aku harus dapat kerjaan juga nih”. “Eh si C sudah menikah, aku harus cepet-cepet cari pacar nih” Ahhh… Pekerjaan dan Keluarga, bukankah itu bekal yang dibutuhkan untuk dapat masuk ke masyarakat? mungkin.

Mengapa panik kebakaran jenggot hanya karena 3 bulan lulus belum dapat kerja? (seperti teman saya). Toh kita kuliah bertahun-tahun. Aku yakin kalau orang tua masih mampu kalau memberi makan lagi barang setahun dua tahun (sekali lagi ini contoh typical). Bukannya manja, tapi mengapa kita tidak berpikir? Waktu memang adalah sangat berharga. Berpikir lebih berharga lagi. Tak ada pemanfaatan waktu yang lebih berharga daripada berpikir menurutku. Biarlah berhenti sejenak dari putaran waktu dan berpikir, betapa teraturnya hidup kita sejak dulu, seperti gigi roda yang tak pernah berhenti berputar, sehingga ketika kita lepas sebentar saja dari sebuah jalur yang ditentukan, kita sudah hilang tak tentu arah. …Cogito ergo sum (I think therefore I am)…

Akhirnya lulus kuliah, beberapa saat kemudian apply lamaran kemana-mana. Mula-mula yang sesuai dengan bidang ilmu kalaupun nemu ya syukur, kalau tidak ya dimana-aja lah asalkan bekerja dan mendapatkan gaji yang cukup. Seperti dikejar-kejar, entah dikejar apa. Setahun pertama kita bersemangat, mencari hal-hal yang baru bahkan pekerjaan yang baru. Beberapa waktu kemudian akhirnya ada gadis/ jejaka juga yang nyantol (syukur kalau suka). Janur kuning-pun melengkung, kita punya keluarga. Kita manusia yang utuh sekarang. Namun sekali lagi waktupun terus berlari tak pedulu kita terseok-seok, tak ada lagi waktu untuk berpikir, kita harus mengejar! atau mati tergilas olehnya. Tanpa kita sadari kita telah terkungkung oleh rutinitas, oleh pengkondisian dan terlebih lagi, terkungkung oleh diri kita sendiri, kita tidak lagi kenal dengan diri kita yang dulu. Kemudian tahun berlalu, mungkin kita sudah naik jabatan. Taraf hidup kita sudah lebih baik. Sampai di sini garis hidup menjadi jelas. pindah kerjaan? gila kali! sudah capek-capek aku mencapai posisi ini. Mau melakukan ini atau itu? Ah sibuk urusan kantor! mana ada waktu. Begitu terus seiring dengan berjalannya waktu. Kulit pun mengkeriput dan rambutpun memutih. Kita merasa telah mengalami semuanya dan mengecap diri kita bijaksana. Kita semakin taat beribadah, siap-siap mati dan menerima nasib… Tentang idealisme yang dulu? …hah idealisme? Apa itu?

Kalau bisa dipersingkat mungkin begini : Aku lulus cepat, punya pekerjaan mapan, punya pasangan dan rumah sendiri (kalau sudah mampu) = aku hebat! ..and? So What? Milyaran orang dibumi ini melakukan hal sama seperti yang kau lakukan. Kau akan mati juga seperti yang lain, dan sepuluh tahun kedepan tak akan ada yang mengenalmu, bahkan tak akan ada yang tahu bahwa kau pernah ada… hanya species biasa yang melanjutkan siklus hidup dan reproduksi.. tak lebih.
White Collar Blues adalah judul chapter sebuah manga yang menceritakan dengan persis apa yang kutulis disini. Tentang orang yang tersadar dan terdiam di masa tuanya, menyadari bahwa dia mempunyai segalanya namun tidak mencapai apa-apa (see what I mean?) Senang juga aku bahwa ada yang berpikir sama denganku. Tapi terlepas dari apapun juga, inilah pemikiranku sekarang, apa adanya. Salah satu dari pemikiran sekitar enam setengah miliar penduduk bumi juga. Mungkin kelak aku juga akan seperti mereka yang aku ceritakan di depan. Mungkin aku akan kehilangan diriku yang sekarang. Kalaupun itu terjadi paling tidak blog ini adalah momento bagiku, bahwa aku di waktu ini (july 2005) berpikir seperti ini. Ahh.. masa depan memang menakutkan!
~mudah-mudahan ada yang kuat baca sampai akhir hihihi.. :) . Theme song untuk postingan ini : “Reset Me” by Hysteric Blue. I really love this song! “reset me, zero ni…!”

26 Jul

Me on a Suit!

Alkisah sekitar dua minggu yang lalu aku pergi ke penjahit Eka Karya di jalan Kyai Saleh. Mau bikin jas! Aku sih ogah-ogahan, yang ngebet pingin malah ibuku. Sudah sekitar setengah tahun aku diintimidasi buat bikin jas. Buat apa sih jas? Mau dipake buat apa sih? Pertanyaanku buat menghindar… Well tentu aku di-counter attack dengan begitu dasyat : “Udah tua kok nggak punya jas! Nanti dipake buat wisuda!”(Dug!! Arkkkhh.. ini pukulan berat..!) “Dan lagi nanti juga bisa dipake pas kamu nikah” (Duag!! Arrkkhhhhh..ini pukulan yang lebih berat lagi..!).

Ini nih beban mental buat orang jomblo dan belum lulus lagi hehehe..! Pada akhirnya kalah juga aku, dan jadilah aku kesana. Sepertinya sih mereka profesional juga ya. Begitu cerita-cerita bentar langsung aku diukur. Satu orang mengukur sambil meneriak-neriakkan ukuranku, satu orang lagi mencatatnya, padahal jarak keduanya nggak lebih dari 2 meter, ngomong pelan aja napa sih mas? (mungkin biar keliatan serius kali ya :)) Katanya bikin jas itu lama, bisa sampai berbulan bulan (memangnya nanam pohon kapas dulu ya buat bikin kainnya?) Ternyata nggak kok, mereka cuma minta waktu 10 hari dan bener sabtu kemarin kuambil dan ta – da! … ini dia :

hohoho..tsugoi!

Wah not so bad! lumayan juga nih! aku jadi senyum-senyum sendiri di ruang ganti. Jujur aja, aku cukup amazed juga setelah make tuh jas. Wihihi mirip bos-bos eksekutif muda! Perasaanku waktu itu mungkin mirip peserta acara The Swan kali ya, cuma bedanya aku tetep ndut hehehe… Not so bad lah! Aku jadi berpikir nih, mungkin sudah saatnya ya aku memberikan perhatian lebih pada diriku sendiri, I mean physically gitu.. Selama ini kan aku standar banget, baju juga itu2 aja standar, gak ada yang “nyeleneh” barang satu aja. Potongan rambut juga sama seumur hidup! (kecuali pas ikut ospek, gundul!) …mmm yah siapa tahu jadi ngaruh juga ke kepribadianku, bisa jadi lebih baik lagi kali… who knows? Ah..udah ah! malah jadi narcis aku. hehehe. Foto itu kuambil waktu di ruang ganti. :-P

25 Jul

Cosplay Wars!

Sejak jumat kemarin, jempol tangan kiriku sakit. Agak keras dan kapalen (ini bahasa indonesianya apa ya?) Penyebabnya bukan kadas kurap apalagi flu burung, bukan! Penyebabnya sebuah game doujinshi keren yang berjudul “Super Cosplay Wars Ultra (SCWU) ” ini jelas plesetan dari judul terkenal “Super Robot Wars Ultra”. Nah bagi yang awam dengan jargon-jargon diatas, ini ada sedikit penjelasan :

doujinshi : karya lepas (biasanya masih amatir) yang meniru sebuah karya yang terkenal. Cosplay : Hobi meniru penampilan (baju, gaya) karakter anime/manga/game dll (biasanya para maniak nih).

Super Duper Battle!

Walaupun SCWU adalah sebuah game Doujin, tapi kualitasnya dijamin nggak kalah deh sama game komersil malah menurutku lebih menarik karakternya adalah karakter2 yang sudah kita kenal sebelumnya. Nah game SCWU ini adalah game fighting yang memunculkan karakter-karakter cosplay dari berbagai anime yang terkenal. Pokoknya campur aduk lah semuanya. Tapi gameplaynya bukannya ancur tapi jadi keren banget. Dengan tingkat kesulitan yang tinggi (absolutely not for beginner!) dan kontrol yang pas dijamin deh pada ketagihan!

Mau lihat Evangelion lawan Totoro? atau Giant (iya, yang dari Doraemon itu) lawan Gundam? atau Naruto lawan Shaman King? Wahaha rame..! kalau biasanya ada debat antar anak kecil tentang mana yang lebih kuat, sekarang nggak perlu berdebat lagi deh, tantang aja dan buktikan langsung. Selain yang saya sebutkan tadi masih banyak karakter-karakter yang lain misalnya Saint Saiya, Mario Bross, Digimon, Sakura Wars, Getter Robo, Mazinger, Atom Boy, Resident Evil dan lain-lain lagi.
Karena ini adalah game Doujin, teman-teman bisa mendownloadnya gratis di Alicuu. Sedikit warning : kalau main pake Keybord lebih baik siapkan keyboard yang nggak terlalu mahal, bukannya apa-apa sih siapa tahu streess mukulin keyboard karena kalah melulu hihihi.. sedangkan yang main pake gamepad, relakanlah jempol kirimu untuk tidak berfungsi normal lagi..siapkan juga plester luka buat jempol hihihi.
Nah, selamat menghajar !

22 Jul

Campus Today !

Tadi ke kampus lagi, biasa buat jumatan doang. Hari ada pendaftaran ulang buat tahun ajaran baru. Huh? Daftar ulang lagi? Ini berarti daftar ulang yang ke empat kalinya dong. Hahaha.. tanganku sampai gemetar waktu menuliskan semester 11 pada form yang disediakan. Oh My, sudah lima tahun pas aku kuliah. Sempat terpikir juga sih untuk cuti aja semester ini, tapi takutnya nanti kebanyakan kerja trus malah semakin lupa kalau masih mahasiswa. Jadi ya jangan cuti deh..

Genk ONI banyak yang muncul juga tadi. Ada Syukri yang baru balik dari Umroh. Welcome home Suk! Dari penampilan kayaknya ada perbaikan dikit dia pakai peci kecil kemana-mana sekarang.. but sure, look can be deceiving.. Eh, sampai di kostnya Amed langsung tergoda buat nonton film “indi”nya anak smu6 itu. Waks?!!!

Ketemu Willy juga tadi sama Amos (Dah berapa bulan ya aku nggak ketemu Amos?) Nggak ada yang berubah sih. Tapi tadi Willy ngasih foto2 yang waktu itu. Thanks ya Will, baru kali ini liat foto dari kamera 7,2 MP (maklum agak ndeso, biasanya cuma dari kamera hp ku yang burem-burem itu) gila kinclong men! Satu filenya gede-gede banget baik dari resolusi sampai file sizenya. Nih, versi yang besar di sini pun cuma 30%nya yang asli. (klik buat memperbesar) :

gerombolan kita

gerombolan kita

me & willy de puh

Wahaha masih aja rame ya nggak sadar umur nih hihihi malu juga diliatin adik-adik kelas. Buh biarin lah hehehe :)
Oh iya ada kabar yang mengecewakan juga. Acara besok untuk ke Sukorejo (kampungnya Amed) dan lanjut ke Yogya terpaksa batal karena tidak tersedianya mobil. Punya Lek Su dipakai sama masnya (biasa buat usaha) dan Syukri kedatangan calon mertua jadi gak bisa pergi.. yah… kapan-kapan deh. :(

21 Jul

We Laugh at Insult?

Tadi malam nih aku nonton acara lepas malam di tipi. Jujur aja ya, sekarang-sekarang ini aku benci banget sama hampir semua acara tv, terutama yang lokal. kerana aku ngerasa nggak dapet apa-apa dari sana. Terhibur nggak, Dapat Informasi juga nggak. Tapi apa mau dikata, dulu aku pernah baca bukunya Robert T Kiyosaki (Aku baca ini karena aku suka baca buku, bukannya aku penganut “sekte” MLM tertentu loh ya) yang bilang bahwa “tv adalah sumber informasi bagi orang bodoh dan orang miskin”. Kayaknya bener juga nih. Karena sahabat terdekat kita yang selalu disamping kita saat dibutuhkan di rumah adalah tv. huh? menyebalkan, tapi mau gimana lagi. Apa mau dibuang tvnya? wo…

Eh balik lagi ya ke lepas malam. Kebetulan waktu pas aku nonton temanya tentang pelestarian lingkungan. Ada beberapa penerima penghargaan Kalpataru yang hadir.. tapi bukan itu yang menarik perhatianku tadi malam.. cuma seceplos joke saja dari artis tamu Sarah Azhari yang aku nggak ngeh! Waktu itu dia ditanya Kalo para pengusaha penjarah perusak lingkungan itu ditangkap enaknya dihukum apa? Dan seperti biasa artis-artis macem gini menjawab dengan segala kejeniusan-nya “Mungkin dihukum jadi tukang sampah aja ya suruh bersihin jalan..” Dan begitulah acara pun mengalir kembali. Mungkin terdengar biasa atau lucu kalau didengar… tapi lain halnya kalau kau ADALAH seorang tukang sampah! Apa salahku hingga keadaanku dianggap sebagai hukuman? Apa dosaku hingga para perusak lingkungan yang merugikan orang banyak harus itu dikutuk menjadi aku. Apakah aku ini semacam kutukan? Aku cuma berusaha sekuat tenagaku ini, sekuat otakku yang miskin pendidikan ini untuk menjaga perutku dan perut istri dan anak-anakku tetap terisi nasi… itu saja! Aku tidak merugikan orang lain, apalagi merusak lingkungan!

Lebih jauh lagi aku berpikir tentang lelucon-lelucon yang menjadi tren di masyarakat ini. Mengapa semuanya mencela keadaan orang lain? Apa tidak ada sumber humor yang lain? Contoh? Lihat saja para pembawa acara dan tim pencela API-nya TPI. Sesuai namanya mereka saling mencela satu sama lain. dan para penonton tertawa terbahak-bahak… aku bener-bener nggak ngerti keadaan ini. Celaan dan ejekan mereka begitu dalam dan berulang-ulang. Komeng, Omas, Ulfa, Narji dan sebagainya. Ya ampun mereka saling mencela kondisi fisik sampai habis tak bersisa, mulai dari muka, mulut, kulit, gigi, hidung, keturunan dan banyak lagi. Mungkin menurut pendapatku Komeng lebih tepat disebut sebagai “pencari dan pencela keburukan orang” daripada seorang pelawak.

Masih soal acara API itu, salah satu celaan mereka seperti ini kira-kira ” Ya pantes aja dia begitu dia ini kan lulusan SLB!” Lucu? tentu saja, penonton pada tertawa.. tapi sekali lagi lain halnya kalau kau pernah sekolah di SLB atau anak atau saudaramu yang di SLB. Tahu apa mereka tentang anak-anak SLB? Tentang perjuangan mereka untuk menjalani hidup? Tentang perjuangan keluarga mereka untuk memasukkan anak-anak terbelakang ini ke masyarakat? Bayangkan betapa sedih hati mereka ini, toh mereka tidak memilih untuk terlahir sebagai seorang tuna grahita.

Kenapa ya model lelcucon ini yang populer di masyarakat? mungkin banyak beribu alasan dan hipotesis sosial yang bisa dikemukakan. Aku bukan sosiolog atau psikolog (dan tidak pernah memerankan mereka di televisi :-)), namun aku rasa cukup orang biasa saja yang dibutuhkan untuk meyadari bahwa “something is wrong here..”Namun lepas dari ini sebenarnya banyak hal yang bisa membuat kita tertawa tanpa menghina kekurangan orang lain, untuk tertawa tanpa menyakiti. Begitu banyak hal didunia ini yang mampu menyentuh hati kita untuk tersenyum dan tertawa. Ah.

18 Jul

Artificial Beauty

Syuri

Coba teman-teman perhatikan gambar ini (klik untuk memperbesar), apa yang kalian lihat? Seorang wanita cantik. Hmm almost! Beberapa hari yang lalu ada temenku datang ke rumah. Entah darimana dia mendapatkannya tapi gambar-gambar yang dibawanya begitu mempesona, mengherankan sekaligus cukup menakutkan kalau dilihat dari sisi yang berbeda. Langsung saja ya kita perkenalkan gambar diatas adalah gambar Syuri. Siapa dia? Well yang jelas dia akan menuruti segala keinginan anda dan anda bisa mendapatkannya dengan harga sekitar $500 ribu yen. Ya benar “mendapatkan”, memiliki dirinya sepenuhnya untuk selamanya.
Menagapa begitu? Karena Syuri adalah salah satu dari sekian banyak doll yang ada di katalog yang dibawa oleh teman saya tadi. Syuri bersama dengan doll-doll yang lain diproduksi oleh perusahaan Orient di jepang. Teman-teman pasti sudah menduga dong, kalau doll ini bukan untuk sekedar dipajang. Ada alasan yang khusus mengapa ia dibuat begitu mirip dengan manusia, dengan skala 1:1 dan juga dibuat begitu cantik… ya benar, untuk “itu“.

Beberapa tahun yang lalu ketika aku membaca manga Great Teacher Onizuka, aku tertawa terbahak-bahak melihat doll miliknya si guru geblek Onizuka. Bagaimana tidak doll itu terbuat dari plastik pompa sama seperti mainan bola balon tiup yang sering dijajakan penjual keliling disini. Dengan bentuk muka yang jauh dari muka manusia sungguhan, apalagi kriteria cantik. jauh deh! Dan kayaknya fenomena doll itu cukup berhenti sampai disitu saja.

Tapi apa yang terjadi sekarang ketika teknologi ikut-ikutan berperan? Astaga! Doll-doll itu semakin mirip dengan manusia. Mulai dari Bentuk, warna, tekstur sampai mata dan rambut semuanya mirip sekali dengan aslinya. Coba deh lihat seluruh tubuhnya secara utuh (sebenarnya mau kuposting, tapi kayaknya nggak pantes ya :-P) begitu sempurna. yah kecuali satu kenyataan terpenting bahwa dia tidak bernyawa.

Mungkin sekilas kita bisa berpikir “ah biarlah, itu kan bagi mereka, bagi para freak diluar sana. Nggak ada hubungannya denganku”. Ehm..tapi dari beberapa doll yang aku amati ada beberapa yang sangat mirip dengan artis jepang”. Dan bagaimana bila Orient memperbolehkan kita untuk memesan doll dengan ciri yang kita tentukan? Dan Orient somehow bisa memasarkan produknya di sini? Nah lo, Bummer!! Aku membayangkan ada iklan TV yang berbunyi begini “Cinta anda ditolak? Tidak masalah! cukup bawa fotonya kepada kami, dan kami akan antarkan dia dalam beberapa hari dan Anda bisa memperlakukan dia sesuka anda. Pesanlah sekarang juga!!” OMG!

Nungguin kloning? kelamaan..! pesen aja ini!

17 Jul

Posting Hari Minggu Dari Hp

Halo blog, ini hari minggu, aku bangun siang banget dan sekarang sekarang lagi tiduran sambil nonton acara masquarade di tipi (salut deh buat orang jepang, kreatifnya gak ada matinya). Lihat hp tadi eh tumben di kamarku sinyal gprsnya kok lumayan kuat, jadi ya coba nge-blog ah.

Kemarin aku ke kost Amed, balikin film devilman, bagus lho filmnya. Dah lama gak ke sana, mayan rame juga sih. Kemarin ada Dany Bra, Kunce, Lek Su, Vivi dan juga Lika yang lagi minta diajarin TA, tapi gak ada yg bisa, mungkin sudah saatnya Encup -the Einstein of ONI- turun tangan. Kata Amed kalau manusia biasa sudah tak sanggup, serahkan saja ke Encup…
Sudah dulu ya. eh acara Masquarade nya dah selesai ik, tidur lagi ah…

15 Jul

New Domain!

Kemarin aku beli domain ini dan resmilah sejak 14 juli 2005 bahwa budiyono.net ini milikku, coba di whois deh hehehe.. Awalnya aku pikir domain namaku ini, yang mana adalah nama pasaran alias nama standar di indonesia (masih ingat pelajaran SD dulu? ini budi-ini ibu budi – ini wati kakak budi dll..) bakalan susah nyarinya, tapi ternyata di dunia maya, nama ini belum laku lho, masih kosong alias bisa dipesan. Bahkan domain dot com nya pun juga masih free.
Kenapa dot net? Karena kalau dot com kesannya komersil katanya. Ketika aku beli domain dot com buat elektro pun ada yang protes, kenapa nggak net atau org? Memang sih kebanyakan domain dot com itu dah..em..gimana ya standar, komersil dan..ehm.. “tercemar” (semua situs xxx kan kebanyakan dot com semua). Tapi apa iya begitu? Menurutku itu sih cuma anggapan bersama saja para crusaders IT, para pejuang dunia maya. Malah kalau menurutku nama dot com lebih nyantol dan lebih mengena di kepala orang-orang awam.

Kenapa pindah? Sebenarnya si di tempat yang dulu masih enjoy juga (budiyono.elektro-kita.com) tapi yang namanya situs pribadi kayaknya kok nggak bebas ngomongnya gitu ya kalau masih berada di subdomain. Ntar kalau aku posting hal yang agak “aneh”, domain atasnya yang dituduh. “Web site siapa sih ini kurang ajar banget? ..oh milinya elektro tho..”. Waduh ! Btw, kalau ditung-itung lagi ini berarti blog-ku yang keempat nih ya, busyet dah, bukannya rajin nge-blog malahan rajin pindah-pindah. Tapi yang pindahan kali ini sih cuma eksport import database doang. beres.

Tapi seperti kebanyakan situ pribadi yang lain, halaman utamanya malah belum dibikin.. nggak papa lah, blog-nya aja dulu jalan. ja ne..!