01 Aug

A taste of Vendetta…

Wah ngeri ya judulnya kayak judul film gangster, padahal ini adalah kejadian bodoh :) . Masih ada kaitannya dengan game yang ku-download tempo hari (Super Cosplay Wars Ultra). Nah alkisah karena aku mainnya semangat banget maka hari jumat kemarin gamepad ku tewas.. (setelah tepat satu minggu bermain dengan game SCWU) padahal ini gamepad yang agak lumayan, USB lagi.

Nah inilah kisahku tentang pencarian pengganti gamepad itu. Dulu banget sekitar 2-3 tahun yang lalu aku punya gamepad double modifikasi dari stik Playstation. Tahu kan, ini adalah gamepad kristalisasi (wuih!) ide orang-orang kreatif. Dulu ketika aku beli harganya sekitar 65 ribu dan dapat disket driver dan program emulator Playstation, dulu yang beken adalah bleem!. Tapi gamepad-ku ini dah tua, nggak keren lagi, drivernya nggak kompatibel ama SCWU dan lagi masih kupinjamkan pada temenku.
Jadi aku ada niat beli lagi. Aku mampir ke sebuah rental CD, Starkom jalan Kaligarang. Ada gamepad model seperti itu dan harganya murah banget cuma 25 ribu, OK ini memang relatif. Tapi dengan uang segitu I got two pieces of hardware (it’s a double gamepad, as usuall), a cd containing driver and tons of games and not to mention, a fancy package box. “This is a deal or what?”
Tapi bener kata orang jawa, “Ana rega, Ana Rupa“. Baru satu malam aku gunakan gamepad ini sudah mulai menunjukkan sisi gelapnya. Awalnya sering nggak kedetect.. trus habis itu suka loncat-loncat sendiri (maksudnya karakter yang kumainkan). Setelah itu seakan beratus masalah lainnya yang bukannya membuatku senang punya gamepad baru tapi malah membuatku frustasi. (Aku percaya kejadian ini pasti mempersingkat jatah umurku sehari atau dua hari!).

Kata yang jual sih ada garansi, besok boleh aku kembalikan kalo memang bermasalah. Dan rencana semula sih aku memang mau ngamuk pada yang jual. Tapi aku mikir lagi.. Apa iya yang jual yang salah? dia kan paling cuma dititipin, namanya juga usaha, ambil untungnya juga paling seberapa? Terus kalo aku kembalikan apa iya ada quality control yang bakalan ngurus gamepad itu, paling akan dijual lagi dan akan “menjebak” orang lagi. Plus kalo misalnya aku dapat ganti pad yang baru, apakah yang akan lebih baik? Atau akan rusak juga? Kalo produsennya? Jelas nggak tahu aku. Wong di box-nya (dengan segala macam gambar karakter yang jelas tanpa lisensi itu) tidak tertera keterangan apapun tentang asal-usul gamepad itu. Lagian mereka membikin produk seperti itu kan karena permintaan pasar juga, permintaanku juga. Double gamepad plus game banyak, only 25 ribu. Lalu siapa yang salah? Mbuh!

Daripada frustasi, mending aku lampiaskan saja sekalian. Aku potong kabel gamepad terkutuk itu. Nggak, aku nggak akan mengembalikanmu ke toko. Enak saja kau. “Dear mr. gamepad, please introduce my little hammer. He’s so eager to meet you…. :) . Eat this..!!”

die, you crap! Rest in “pieces” you piece of crap…

3 thoughts on “A taste of Vendetta…

  1. alo budi, salam kenal ya sebelumnya. aku punya darah semarang juga lho, adikku lg kuliah di sugiyopranoto :)

    haduh kasian sekali gamepad-mu, jd ancur lebur gitu :(
    kalo di belanda barang rusak asal bon pembelian masih disimpan, bisa dituker. di indonesia blom ada sistem gitu ya. semoga dpt ganti yg lbh oke ya bud :)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *