02 Aug

Oracle Encounter

Mr Oracle

Dulu banget, ketika jamannya masih jadi mahasiswa murni, (sekarang ngakunya aja mahasiswa, nyentuh kampus aja nggak) aku sering kagum pada sistem aku kenal waktu itu. Semuanya begitu hebat, reliable dan free. (free dalam arti gratis dan free dalam arti bebas). Apalagi waktu itu semangat open source masih tinggi. Idealis dan mengebu-gebu. Sempet kerja jadi tutor Linux dan bahkan nulis buletin tentang Open Source di papan pengumuman laboratorium komputer kampus. PHP dan MySQL seakan merupakan pasangan ideal yang akan mampu menangani apapun juga. Aku percaya itu.
Akupun heran mengapa ya orang masih memakai database management system yang koorporat dan suangaat mahal? Mengapa repot dengan lisensi? Bahkan dengan PeDe-nya aku meramalkan bahwa kelak semua orang akan bermigrasi ke MySQL atau PostgreSQL, dan Oracle atau DB2 nya IBM akan segera jadi sejarah…

Kini setelah aku kerja (memang gak full sih) Aku melihat bentuk muka database yang sebenarnya. Dan percayalah mukanya sangat jelek! Kalau sudah melihat empat lapis database, dengan ratusan tabel, ribuan field dan jutaan record, dan file query yang berukuran ratusan mega (suer, satu file query [.sql], struktur plus data ukurannya bisa sampai ratusan mega!) aku merasa jadi kecil sekali, seperti daud yang akan bertemu dengan goliath! Untung aku lebih banyak mengurusi administrasi front-end dan user interface jadi nggak sering-sering amat ngurusi database ini.

Sadarlah aku betapa bego-nya dulu aku. Oracle ternyata memang keren. Kemampuannya memang tidak bisa dibandingkan dengan MySQL. Scopenya sungguh berbeda. Kalau kita mengurus administrasi ratusan pegawai atau nilai mahasiswa satu jurusan, cukuplah MySQL bertindak. Tapi kalau kau ingin menghandle puluhan juta pelanggan dengan ratusan atribut pada masing-masing pelanggan dan trackback record bertahun-tahun, pliz jangan gunakan MySQL atau Database Administrator-mu akan segera botak dengan cepat dan bunuh diri tak lama kemudian…

Ini baru lingkup database regioanal yang aku kenal ya. I wonder bagaimana rupa database sebuah perusahaan global, pasti lebih ngeri lagi. Bagaimana databasenya Microsoft ya? Databasenya Yahoo? Atau Databasenya UN? Wau..unimaginable …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *