16 Aug

Bakarlah Ikan dan Hangatkan Persahabatan!

Siapa yang bilang kalau TA (Tugas Akhir) itu cuma bikin pusing? Ternyata TA juga bisa bikin kenyang! Temanku Jati (a.k.a) Lek Su, telah membuktikannya bersama kami, the super duper ganks of Onies!

Ini cerita hari minggu kemarin. Setelah pulang dari Dendi dan tersemangati untuk bikin TA lagi aku buka buka lagi buku tentang Symbian. Baca-baca bentar dan mungkin akan coding-coding dikit sampai akhirnya ada sms masuk.. “Bud, ngko sore masak iwak ning nggon-mu, iso rak?“. Heh? Masak ikan? Wah jadi juga ya –pikirku dalam hati– soalnya dulu memang sudah ada rencana sih. Waduh gimana nih? Mau mulai bikin TA apa pesta makan-makan ikan ya? Setelah berpikir sebentar (percayalah sebentar banget! :)) aku setuju.

Ikan ikan ini bukan sembarang ikan seperti yang telah aku sebutkan diatas, ini adalah subjek penelitiannya si Jati. Ikan-nya pun bervariasi mulai dari gurami, kerapu, lele dll. Dia membangun program pengenalan jenis ikan dengan metode pengenalan citra. Mungkin si Jati sudah merencanakan-nya sejak pertama dia menentukan jenis ikan yang akan dia teliti (yaitu ikan yang nantinya bisa dimakan!). Yah seperti kata pepatah “Habis manis sepah dibuang“, maka di sini berlaku “Habis diteliti, ikan di makan..”

Teman-teman mulai kumpul sore hari. Jati, Kunce, Encup, Nanto, Vandy, Sukri dan Dendi. Too bad Dendi harus pulang duluan sekitar jam 8, so dia gak ikutan makan-nya. Matin juga terpaksa nggak bisa ikut karena masih ngurusi lomba 17-an di kampungnya (jangan khawatir Tin, kami sisakan kok foto-fotonya. hahaha…). So semuanya berjalan lancar sampai akhirnya kita harus membakar ikannya. Aku sekarang tahu mengapa tempat-tempat pemancingan ikan masih saja rame. Karena memanggang ikan itu sangat sulit! Mulai dari membersihkan ikan, menyalakan arang dan tungku, mengipasi dan menjaga nyala api, memberi bumbu dan sebagainya. Apalagi tidak ada instruction manual atau readme-nya yang jelas tentang semua itu. Yang jelas lebih dari dua jam dibutuhkan hanya untuk membuat tungku terkutuk itu untuk menyala dengan benar! Maklumlah amatir semua. Mungkin kalo dihitung-hitung energi kalori yang kita keluarkan selama mengerjakan proses itu nggak tertutupi deh kalo diganti dengan kalori hasil makan ikan itu. :)

Sekitar jam 11.30 malam akhirnya semuanya selesai. Fiuh.. akhirnya! Lumayan juga, memang sih rupa ikan yang kami hasilkan jauh dari yang biasanya dibeli di Jimbaran, mungkin lebih mirip hasil dari sisa-sisa akuarium yang kebakaran daripada ikan hasil panggangan. Tapi walau tampilannya nggak meyakinkan, tapi rasanya OK punya. Ini nih cita rasa dari jerih payah dan kerja keras.. hehehe. Thanks ya teman-teman, malam itu menyenangkan sekali, sampai capek rahang ini karena tertawa terus!

perjuangan awal...     hard works finally paid off...     selamat makan...

7 thoughts on “Bakarlah Ikan dan Hangatkan Persahabatan!

  1. eh bud… tau gak.. aku tuh pulang karena liat jam di HP ku udah jam 9!!!..
    ternyata sampai rumah liat jam yang agak beneran.. baru jam 8 sial!!!
    tapi selesainya baru jam 11.30 an ya… nyesel gak isa ikut.. hik!!

  2. Fany -> Sama2 Fan, Merdeka!!!

    Moci -> Maksudku 11.30 tuh baru mateng Den. Wah memang belum nasibmu Den, kapan-kapan lagi piye? Tapi kamu yang sponsorin. hehehe… :)

  3. Makanya Den, bikin TA tar yang ada hubungannya sama Ikan. Misalnya penggunaan Java untuk memeriksa jenis kelamin ikan , dll lah…
    Tar makan2nya jagan cuma geng Oni aja dong, info 2K please…

  4. Pingback: Boku Baka Blog » Bakar sate

Leave a Reply to rolling moci Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *