04 Aug

Virtually Deserted ~pengakuan dosa

sepinya...

Sebuah teori umum berlaku “Kalau di sebuah kelas ada dua atau tiga murid yang tidak naik kelas pasti ada yang salah dengan murid yang tidak naik itu. Tapi Kalau di sebuah kelas muridnya tidak naik kelas semua pasti salah gurunya”. Mungkin inilah yang dirasakan situs forum elektro Undip sekarang. Dulu sewaktu pertama kali dibuka forum ini menunjukkan tanda tanda balita yang sehat. Beratnya naik secara bertahap. anggotanya terus bertahap 5 orang.. 10 orang.. 20 orang.. sampai 30 orang lebih. Sedang masa lucu-lucunya ini situs.

Tapi don’t ge me wrong ya di sini nggak ada guru dan murid, yang ada hanya sesama teman..eh sambil nulis mikir aku. “teman” Tunggu dulu, kalau misalkan yang membangun situs adalah otoritas yang berkuasa apakah situs ini lebih di-respect? Nggak juga kan ya, kalau situs resmi malah nanti banyak segudang aturan dan norma yang harus ditaati. Lupakan.

Dua bulan berlalu dan balita kita ini semakin kekurangan gizi dan menunjukkan gejala busung lapar. Pertambahan beratnya tidak sejalan lagi dengan pertambahan umurnya. Apa yang Salah? Dulu aku sering “menyalahkan” teman-teman yang belum bergabung. “Ayo dong gabung, mau maju gak sih?” Hehehe.. tunggu dulu mas! Not that simple.

Sebenarnya pembangunan situs ini juga merupakan penebusan dosaku sih. Sekitar dua tahun yang lalu pihak jurusan memintaku untuk membuat situs jurusan Elektro Undip, hal ini setelah terprovokasi oleh situs Himpunan Mahasiswa Elekro Undip yang kubuat. Pak Djadi dulu memintaku untuk memasukkan berbagai fitur layaknya sebuah situs lengkap sebagaimana mestinya, dilengkapi dengan online library, front-end database semua thesis dan tugas akhir serta integrasi dengan Sistem Informasi Akademis dan server mail yang dikelola oleh mas Tunggul 99. Padahal situs HME yang kubuat dulu itu murni HTML, dibuat dengan tangan (baca : manual). Ya, aku menuliskan setiap tag dan kontentnya sendiri. Merasa belum cukup ilmu, aku minta bantuan temanku Dani untuk membuatkan berbagai script lain yang dibutuhkan. Tapi tetap saja bagiku ada batas yang belum terlihat saat itu.

Waktu berlalu berbagai kesibukan kampus menerpa. Jadi koordinator sekaligus asisten praktikum untuk adik-adik angkatan 2003, bekerja part-time di Posix, plus tugas-tugas kuliah yang menggila. Dulu jamannya mata kuliah Kriptografi, Multimedia, Pemrograman Jaringan, dll. (jangan berharap tugas bisa selesai kalo nggak nginep di lab!). Setelah itu pun bukannya selesai mandat mulia itu malah semakin terabaikan. Menyusul berbagai kegiatan yang membuatku semakin away dari tugas itu. Mulai dari pelaksanaan KKL, dibuang di desa (KKN) dan merantau ke ibukota (Kerja Praktek di Jakarta), plus ikut ngerjain proyek-proyek dari Pak Kodrat yang kondisinya relatif lebih basah hehehe.. Wah wah tak terasa pengerjaan situs itu sudah dalam hitungan tahun. Aku jadi tak punya keberanian dan jadi sungkan kembali untuk menghadap, dulu cuma sempat koordinasi sekali lagi dengan Pak Djadi. So I’ll say this loud and clear : “Pak Djadi, Dani dan semua warga elektro.. pliz maafkan dosaku ini ya. (serius nih).

Nggak ada gunanya meyesali, nggak ada gunanya menyeret-nyeret kembali ekor waktu yang telah meninggalkan kita. Beberapa waktu kemudian, setelah keadaan mendukung (aku punya koneksi internet full time di kantor) aku membuat situs elektro-kita. Hal ini membuat perasaanku sedikit lebih enakan. Paling tidak dengan cara yang sedikit berbeda, tugas yang dulu itu bisa aku sentuh barang sedikit saja. Dengan harapan nanti kelak apabila sudah besar situs ini, somehow bisa banyak berguna dan di notice sama jurusan. Namun teryata ini juga tak semudah yang aku kira. Kukira dengan hanya menyediakan apa yang dibutuhkan semuanya akan berjalan dengan natural menuju kondisi yang diharapkan. Dulu aku pernah baca kalau membuat situs komunitas itu seperti bermain akuarium, kita tidak cukup menyediakan akuarium saja, tapi juga harus memikirkan bagaimana cara memasukkan ikanya, menjaga agar ikan-ikan tetap sehat dll. Benar. Ini tak semudah yang dibayangkan. Mungkin rasa ini mirip seperti yang dialami olah banyak perusahaan dotcom yang rame-rame mati diawal millenium ini dulu ya.

But anyway quitting is also not an answer. Kita harus mencoba terus. Pathetic? Ah biar saja. Ganbatte..!!! Recent effort : aku mendapat file csv daftar alamat email kakak-kakak alumni. Kemarin aku mengirimkan ratusan undangan email untuk bergabung pada kakak-kakak alumni, dan sudah mendapat 2-3 respon. Lumayan. So untuk mengakhiri tulisan ini, teman-teman yang kebetulan membaca, toloong dukungannya ya. Thanks a bunch!

03 Aug

Japan Vaganza 2005

Ini adalah foto-foto acara Japan Vaganza yang diadakan awal bulan yang lalu. Gak papalah diposting sekarang wong aku dapat gambarnya ya baru kemarin (thanks, Hur!). Acara ini banyak disumpahin penggemar karena waktunya yang nggak pas (masa liburan kuliah/sekolah and diadakan minggu malam alias malam senin!). Publikasinya juga di-cap terlambat dan mepet (cuma tiga hari publikasi). Kalo dibandingkan dengan acara “Party Pake J” dan “Sakura in Java” acara ini mungkin bisa dibilang kurang persiapan (gomen ne para panitia..) Ada Band juga yang gak bisa perform karena kurangnya persiapan (misal Band-nya Rani, duh nama bandnya apa yah?).

But Anyway acara kemarin sukses juga kok, Diadakan di Taman Budaya Raden Saleh, mungkin mau nyaingi bisingnya Wonderia ya? mulai sore sampai abiz. Ramai juga ini acara malah sekarang ada warung mie-nya. Kalau acara-acara yang dulu sih pengunjung dibiarkan kelaparan. Band-band juga kebanyakan masih sama seperti yang dulu. Lagu-lagunya Laruku paling laris. Oh ya ada bintang tamu juga, kali ini band dari Solo. Malah performnya sambil telanjang dada (ihh jijay..!) Mending kalau cewek heheheh :)
Banyak juga pengunjung yang bercosplay-ria. Cosplay Naruto juga masih dominan di acara ini, tercatat beberapa anak Genkiji mengenakan kostum Uchiha Itachi, Ninja Anbu dan Garaa. (salut deh. Dia bikin Gentong besarnya itu pakai apa ya?). And not to mention the cosplay winner contest Tenmari-chan (gak tahu nama aslinya sapa). Hehehe hountoni kawaiii .”Jadilah pacarku, akan kulindungi kau seumur hidup..!” (ting! sambil mengedipkan bulu mata) hehehe Rock Lee banget.. :)

Aku sendiri nggak ngikutin acara samapai selesai, tapi secara keseluruhan acara ini bagus deh, satu malam lagi buat para otaku untuk berkumpul dan berbagi kegilaan bersama. Congrats buat para panitia dan anak-anak Genkiji. Here take a look at some picture I post :

wish tree    Band Performance    Aku nih yang dikanan
cosplayer    cosplayer lagi    Some with lolita style cosplay

03 Aug

Another Night of Otaku Trade

Darimana para otaku mendapatkan “suplai makanan-nya?” tentu saja dari sesamanya. Kemarin malam temenku Luhur dateng. Biasalah tuker-tukeran koleksi terbaru. Transaksi barter seperti ini memang sudah rutin kali ya, bukan aku saja, tapi semua otaku pasti melakukannya. Malah ada kalanya aku cukup amazed juga kalo sewaktu-waktu koleksi yang “aslinya” berasal dari aku (aku yang beli, yang nge-rip atau yang download) muter kemana-mana seluruh semarang.. trus balik ke aku lagi. Tahu-tahu ada yang ngabarin “Bud, ada yang baru nih, dah lihat belum? –Eh lah, ini sih aku yang download dulu.. tuh nama folder/file (atau detail yang lain, yang bisa dikenali) aku yang kasih.. ” Wuahaha mata rantai yang nggak jelas tapi menyenangkan.. from fans – by fans – for fans.

Semalem dapat banyak banget video clip baru dua cd tepatnya. Herannya lagi dua cd ini dibagi satu cd isinya video clip penyanyi cewek semua (Aya Ueto, Kouda Kumi, Mika Nakashima, Mayaa Sakamoto dll..) dan cd satunya lagi penyanyi cowok semua yang kebanyakan adalah visual-kei. Ihh..bikin ill feel juga nih. (visual kei = dandanan abis-abisan, luar biasa norak malah kadang-kadang persis mirip sekali dengan wanita bahkan cantik! yah some times cool juga sih :))
Tapi ada satu video clip yang kutunggu-tunggu, video clipnya Do As Infinity yang “Robot”. Wah tapi sayang banget Van Tomiko-nya cuma kelihatan sekelebat-sekelebat saja (kok kayak penampakan?). Tema video clip ini pas banget dengan postingan-ku sebelumnya tentang white colar blues. Video clip ini menceritakan kehidupan seorang salary-man biasa yang saking teraturnya hidupnya dia seakan-akan jadi robot. Wihiii.. malah sempat muntah “mur dan baut” segala..

Anyway thanks ya Hur, nih fotonya kemarin malam. Sorry nih gambar di layar monitor terpaksa di-sensor. Wuhahaha bukanya apa-apa sih, biar penasaran aja… :)

my room     my room

02 Aug

Oracle Encounter

Mr Oracle

Dulu banget, ketika jamannya masih jadi mahasiswa murni, (sekarang ngakunya aja mahasiswa, nyentuh kampus aja nggak) aku sering kagum pada sistem aku kenal waktu itu. Semuanya begitu hebat, reliable dan free. (free dalam arti gratis dan free dalam arti bebas). Apalagi waktu itu semangat open source masih tinggi. Idealis dan mengebu-gebu. Sempet kerja jadi tutor Linux dan bahkan nulis buletin tentang Open Source di papan pengumuman laboratorium komputer kampus. PHP dan MySQL seakan merupakan pasangan ideal yang akan mampu menangani apapun juga. Aku percaya itu.
Akupun heran mengapa ya orang masih memakai database management system yang koorporat dan suangaat mahal? Mengapa repot dengan lisensi? Bahkan dengan PeDe-nya aku meramalkan bahwa kelak semua orang akan bermigrasi ke MySQL atau PostgreSQL, dan Oracle atau DB2 nya IBM akan segera jadi sejarah…

Kini setelah aku kerja (memang gak full sih) Aku melihat bentuk muka database yang sebenarnya. Dan percayalah mukanya sangat jelek! Kalau sudah melihat empat lapis database, dengan ratusan tabel, ribuan field dan jutaan record, dan file query yang berukuran ratusan mega (suer, satu file query [.sql], struktur plus data ukurannya bisa sampai ratusan mega!) aku merasa jadi kecil sekali, seperti daud yang akan bertemu dengan goliath! Untung aku lebih banyak mengurusi administrasi front-end dan user interface jadi nggak sering-sering amat ngurusi database ini.

Sadarlah aku betapa bego-nya dulu aku. Oracle ternyata memang keren. Kemampuannya memang tidak bisa dibandingkan dengan MySQL. Scopenya sungguh berbeda. Kalau kita mengurus administrasi ratusan pegawai atau nilai mahasiswa satu jurusan, cukuplah MySQL bertindak. Tapi kalau kau ingin menghandle puluhan juta pelanggan dengan ratusan atribut pada masing-masing pelanggan dan trackback record bertahun-tahun, pliz jangan gunakan MySQL atau Database Administrator-mu akan segera botak dengan cepat dan bunuh diri tak lama kemudian…

Ini baru lingkup database regioanal yang aku kenal ya. I wonder bagaimana rupa database sebuah perusahaan global, pasti lebih ngeri lagi. Bagaimana databasenya Microsoft ya? Databasenya Yahoo? Atau Databasenya UN? Wau..unimaginable …

01 Aug

A taste of Vendetta…

Wah ngeri ya judulnya kayak judul film gangster, padahal ini adalah kejadian bodoh :) . Masih ada kaitannya dengan game yang ku-download tempo hari (Super Cosplay Wars Ultra). Nah alkisah karena aku mainnya semangat banget maka hari jumat kemarin gamepad ku tewas.. (setelah tepat satu minggu bermain dengan game SCWU) padahal ini gamepad yang agak lumayan, USB lagi.

Nah inilah kisahku tentang pencarian pengganti gamepad itu. Dulu banget sekitar 2-3 tahun yang lalu aku punya gamepad double modifikasi dari stik Playstation. Tahu kan, ini adalah gamepad kristalisasi (wuih!) ide orang-orang kreatif. Dulu ketika aku beli harganya sekitar 65 ribu dan dapat disket driver dan program emulator Playstation, dulu yang beken adalah bleem!. Tapi gamepad-ku ini dah tua, nggak keren lagi, drivernya nggak kompatibel ama SCWU dan lagi masih kupinjamkan pada temenku.
Jadi aku ada niat beli lagi. Aku mampir ke sebuah rental CD, Starkom jalan Kaligarang. Ada gamepad model seperti itu dan harganya murah banget cuma 25 ribu, OK ini memang relatif. Tapi dengan uang segitu I got two pieces of hardware (it’s a double gamepad, as usuall), a cd containing driver and tons of games and not to mention, a fancy package box. “This is a deal or what?”
Tapi bener kata orang jawa, “Ana rega, Ana Rupa“. Baru satu malam aku gunakan gamepad ini sudah mulai menunjukkan sisi gelapnya. Awalnya sering nggak kedetect.. trus habis itu suka loncat-loncat sendiri (maksudnya karakter yang kumainkan). Setelah itu seakan beratus masalah lainnya yang bukannya membuatku senang punya gamepad baru tapi malah membuatku frustasi. (Aku percaya kejadian ini pasti mempersingkat jatah umurku sehari atau dua hari!).

Kata yang jual sih ada garansi, besok boleh aku kembalikan kalo memang bermasalah. Dan rencana semula sih aku memang mau ngamuk pada yang jual. Tapi aku mikir lagi.. Apa iya yang jual yang salah? dia kan paling cuma dititipin, namanya juga usaha, ambil untungnya juga paling seberapa? Terus kalo aku kembalikan apa iya ada quality control yang bakalan ngurus gamepad itu, paling akan dijual lagi dan akan “menjebak” orang lagi. Plus kalo misalnya aku dapat ganti pad yang baru, apakah yang akan lebih baik? Atau akan rusak juga? Kalo produsennya? Jelas nggak tahu aku. Wong di box-nya (dengan segala macam gambar karakter yang jelas tanpa lisensi itu) tidak tertera keterangan apapun tentang asal-usul gamepad itu. Lagian mereka membikin produk seperti itu kan karena permintaan pasar juga, permintaanku juga. Double gamepad plus game banyak, only 25 ribu. Lalu siapa yang salah? Mbuh!

Daripada frustasi, mending aku lampiaskan saja sekalian. Aku potong kabel gamepad terkutuk itu. Nggak, aku nggak akan mengembalikanmu ke toko. Enak saja kau. “Dear mr. gamepad, please introduce my little hammer. He’s so eager to meet you…. :) . Eat this..!!”

die, you crap! Rest in “pieces” you piece of crap…

01 Aug

555 Henshin!

clik to view my design

Sejak pertama kali diadakan desember tahun lalu, “pesta” otaku di semarang semakin sering saja. Setelah “Party Pake J” di Gedung Juang pada Desember 2004, dilanjutkan “Sakura in Java” selama dua hari di Auditorium Undip. Habis itu bulan lalu ada “Japan Vaganza 2005” di Taman Budaya Raden Saleh. Nah awal bulan agustus ini rencananya akan diadakan juga acara serupa di Udinus (namanya apa aku belum tahu). Rupanya anak-anak Genkiji (Genk-nya otaku Semarang) ini rajin juga ya.

Aku hadir terus di acara-acara diatas , meskipun agak monoton sih acaranya :) tapi tetep saja menyenangkan. Mendengarkan musik yang disuka bersama-sama. Berdandan nggilani tanpa ada yang mencela. Iya suwer dandanan di acara-acara otaku selalu identik dengan Cosplay. Anak-anak semarang semangat juga kalo masalah yang beginian, Masalah pantas nggak pantas urusan belakangan. Pernah lihat Kakashi “Naruto” yang gemuk? Kamen Rider Ryuuki yang “belt“nya nggak muat hingga harus disambung tali rafia? Atau bahkan lintas gender. Pernah lihat Kenshin “Samurai X” cewek? Pernah lihat Naruto cewek? Hehehe.. aku pernah. Hahaha. Tapi baiarpun begitu aku belum pernah ikutan cosplay..

Nah demi mewujudkan hasratku ini, sudah dua minggu aku membangun baju khusus yang baunya agak-agak otaku gitu (jadi bukan cosplay juga sih), karena aku maunya baju ini masih bisa dipakai kalau acara biasa. Nggak mungkin kan tampil ala InuYasha di acara ulang tahun teman? :) . Inspirasinya campur-campur. Model dasar jacket aku ambil dari Huricaneger Yellow (dari serial sentai Ninpu Sentai Huricaneger), Kerahnya yang tinggi mungkin terinspirasi dari Aburame Shino dari anime Naruto. Trus ada Logo Smart Brain (aku suka logo ini) dari Serial Tokusatsu Kamen Rider Faiz (555). Kalau celananya aku ambil dari Jin Kazama-nya game Tekken, cuma ini warnanya hitam-putih semua.

Berhubung ini adalah permintaan yang sangat khusus, alhasil yang paling puyeng adalah penjahitnya (thanks ya Pak Dul, awas kalo jadinya jelek!). Malah mungkin karena sudah akrab, dia enak aja mengganti pesanan warna bordir bentuk api di celana menjadi merah..katanya pasti lebih pantas.. Waks..! Siapa yang mau bikin baju yang “pantas”?. Jadilah malem-malem dia aku culik dia dan kuajak ke tukang bordir guna meralat permintaan itu. “Pokoknya balikin jadi putih! aku nggak mau tahu!”
Ya antara keinginan dan perwujudan memang sering kali tidak klop!. Yah nggak papa deh pengalaman pertama ini. Mudah-mudahan jadinya nggak mengecewakan, soalnya bikin bokek juga “proyek” ini. Rencananya Jumat minggu ini jadi itu baju. Can’t wait…!