13 Feb

Kantor, Loenpia, kemudian Semawis

Sejak mulai kerja magang ini, aku selalau menganggap weekend adalah waktu yang paling berharga. Karena itu, maka tidak juga TA bisa menghentikanku dari kegiatan keluyuran. Sabtu kemarin pagi-pagi aku sudah di kantor, tentu saja bukan kerja melainkan membetulkan blog yang sempet agak error. Tapi itu bukan tujuan utama, bandwith nganggur kan harus di manfaatkan hahaha.. :-) aku masang donwload untuk ditinggal.

Sehabis dari kantor, anak-anak Loenpia ada kopdar di Cimed, cuman sayang yang hadir kali ini cuman berlima, biang keroknya antara lain adanya seminar WiFi oleh Onno W Purbo di Hotel Pandanaran. Huh! Tapi lumayanlah, urusan pemesanan kaos kayaknya sudah beres. Selain itu sempat dibahas juga permintaan dari panita Blog Award 2006 untuk jadi koordinator daerah Semarang.

Menjelang sore, Encup yang kemarin ditinggal tidak ikut ke Sukorejo, merajuk minta jatah makan-makan. Jadilah Genk-ONI kelayapan lagi. Terhasut oleh tulisan Dendi tentang Semawis, aku usulkan ke Semawis saja. Eh ternyata rame ya. Isinya 90 % penjual makanan. Jadi terbayang sendirilah aroma sepanjang jalan itu.

Pengunjungnya juga kebanyakan warga pecinan sendiri (yang ceweknya cakep2!), jadi kita tampak sedikit mencolok. Yah kan nggak banyak pribumi di sana :-). Tapi ternyata kita tidak jadi makan di sana, Encup meragukan ke-halal-an makanan yang dijual di sana untuk umat muslim. Selepas dari Semawis, kita makan mie di Jalan Kartini dan menghabiskan malam di rumah Lek Su. Sebenarnya mau ke Matin untuk minta maaf tentang salah paham jadwal Sukorejo kemarin (salahkan Vandy!), tapi setelah didatangi ternyata Matin sedang ada urusan kerja. Maaf ya Tin, dan selamat sudah diterima kerja di PLN! Kapan makan-makannya?

We on Semawis     Don't listen to it!

10 thoughts on “Kantor, Loenpia, kemudian Semawis

  1. Saya ingin menambahkan berita baru tentang Semawis. Tidak hanya menjual aneka jalanan. Pada bulan Oktober 2006, saya pergi ke Semawis. Anehnya saya menemukan satu stan yang tidak makanan melainkan tentang sebuah stan Ahli Meramal, Nasib dan Jodoh dengan melihat wajah. Saya penasaran lalu saya mencoba menanyakan nasib dan jodoh saya. Ternyata benar-benar tepat semuanya. Bapak yang satu ini, tidak hanya tahu jodoh saya, dia juga tahu tentang sifat dan watak saya serta kejadian yang saya alami hanya diri saya tahu. Bapak yang satu ini, Tahu segalanya tentang saya. Kalau anda penasaran Anda bisa mencobanya datang ke Semawis. Saya cuma ingin menginformasikan tentang hal-hal yang menarik di Semawis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *