Kantong Kresek Juga Bisa Terbang
Dulu di tempat les, aku punya guru bahasa inggris yang berasal dari err.. inggris. Namanya Graham, seorang sarjana matematika yang aku juga heran lha kok dia malah ngajarnya bahasa inggris. Waktu itu ada acara nonton film bareng di kelas. Entah ini alesannya dia yang sedang males ngajar atau memang film yang tanpa subtitle itu memang bisa meningkatkan kemampuan bahasa inggris. Judul filmnya American Beauty. Dan si Graham ini semangat banget untuk menunjukkan kami adegan terbaik dalam film itu. Adegan terbaik menurutnya itu ternyata bukan scene toplessnya si artis wanita yang dengan kejamnya dia sensor manual menggunakan telapak tangan. Ya, telapak tangannya dia tempelkan ke televisi (yang malah terlihat mesum karena seakan dia pengen megang). Hahahah! Kembali ke adegan terbaik, adegan maha mulia tesebut ternyata adalah scene a plastic bag dancing in the wind atau kantong plastik menari di antara angin, atau tas kresek muter-muter kabur keno angin. Dulu aku tidak mengerti apa bagusnya, lebih bagusan scene topless yang tadi (mungkin karena masih penasaran dan dongkol akibat metode penyensoran yang wagu itu).
Kira-kira delapan tahun kemudian (kalo gak salah hitung), pemuda (walah.. pemuda!) yang penasaran dengan scene topless dan tidak memperhatikan indahnya adegan plastic bag dancing in the wind tadi, sudah jadi sarjana teknik, dan hari ini sedang naek motor melewati simpang lima untuk menuju gramedia, demi menjalankan ritual rutinnya membaca buku gratis. Pada saat itulah, di atas tengah lapangan simpang lima, panggung paling ternama di kota ini, secara mencolok, anggun dan menarik segala indera… terlihat sebuah kantong plastik kresek kucel menari dengan indahnya. Dengan ketinggian moderat yang cukup bagi segenap semesta hadirin di sana untuk menikmati pertunjukannya.
Indah! Lembut dan gemulai. Kantong kresek itu seolah dengan piawainya memilih pijakan, tak hanya membiarkan semilir udara mempermainkan dirinya, namun turut berkoreografi aktif menata gerakanya. Bagaimana ia memilih putarannya, bagaimana ia bergeser, bagaimana ia mengubah ketinggian, seolah telah ia rencanakan jauh-jauh hari. Seolah telah ia latih melalui ribuan kali gladi resik, sehingga melahirkan pertunjukan yang sedemikian sempurna…
Ugly and Glorious
Namun bagaimana mungkin? Dia hanya kantong kresek kucel for God’s sake! Seumur hidup dia ditakdirkan untuk menampung apa yang bisa dia tampung, untuk menahan beban ketika ia digunakan untuk membawa barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Pokoknya kantong kresek, layaknya budak, betapapun bergunanya tetap saja dia ini kasta sudra dalam dunia barang (kalo kasta brahmana-nya ya sebut saja Apple iPod atau Sony PS3). Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Bagaimana dia bisa mendapatkan solo konser dengan panggung setinggi dan semegah itu? Sedangkan misalnya iPod atau PS3 mana mungkin bisa mendapatkannya? dengan ketinggian seperti itu, bukannya menari, mereka malah akan terjun bebas menuju kehancuran. Pokoknya fenomena ini membutuhkan jawaban! entah logis, entah supranatural, entah ngawur!
Satu-satunya penjelasan yang mungkin adalah… kantong kresek itu telah wafat dan mencapai pencerahan! Terbang dan menari itu hanya dimungkinkan kalau ruangan di tubuhnya itu telah terbuka. Kalau dia baru saja lahir dan masih terlipat rapi, mana mungkin bisa terbang menari? Dan terbuka lebarnya ruangan di tubuhnya itu bukan tanpa alasan. Kantong kresek secara natural harus melewati kehidupan yang berat. Menampung benda-benda sehingga lebih mudah dibawa dan melindunginya dari cuaca. Satu persatu atau dua perdua atau berapalah terserah pemakainya, barang2 dimasukkan ke dalam dirinya untuk ia lindungi. Malah kadang seperti yang terjadi pada beberapa temannya.. mereka sampai sobek-sobek dan putus badannya dalam menjalankan tugasnya. Tak terkecuali Kantong kresek penari tadi, pastilah sungguh berat kehidupan yang dilewatinya, sehingga sampai akhir hayatnya, detik ketika ia dibuang bahkan ruangan tubuhnya masih juga terbuka, hingga akhirnya angin yang iba padanya merasuki raganya dan mengajaknya terbang.
Plastic Bag Dancing Equation
Apa yang ia dapatkan memang sepadan dengan pengabdiannya. Besarnya usaha sang angin untuk mengajaknya menaripun secara alamiah ditentukan oleh jasanya. Semakin banyak ia menampung benda dan berjasa dalam hidupnya, semakin tinggi dan lama pertunjukkan tariannya. Secara kasar usaha bisa didefinisikan sebagai (w , works) adalah besarnya gaya (f, force) dikalikan dengan jarak (s, vector distance).
Pada gambar diatas, gambar A adalah ketika kantong kresek masih hidup, dan gambar B adalah ketika kantong kresek melakukan pertunjukanya setelah mati. Ngerti kan? mau saya jelaskan tapi kok nanti jadi panjang lebar dan semakin boring. Pokoknya selama kita masih hidup, syukurilah dan jalanilah. betapapun beratnya, betapapun sulitnya. Untuk setiap sakit yang kita tahan, untuk setiap sedih yang kita redam, untuk setiap air mata yang kita teteskan, percayalah akan ada penggantinya. Toh hidup itu sejak jaman dulu sampai sekarang cuma maju mundur dalam tawa atau tangis. cuma dua itu saja..
eh lho? kesimpulannya kok jadi melankolis gini? :d :d
apa pulak itu? integral? oh… tidak!!!
*baca postingan sampe tengah* arghhh…gw pass deh!!
Aarrrrggghhhhh……
ngemeng apa siiihhh????
*puyeng… puyeng.. puyeng…*
[…] Secara kasar usaha bisa didefinisikan sebagai (w , works) adalah besarnya gaya (f, force) dikalikan dengan jarak (s, vector distance)….[…]
pantes..kuliahmu 8 th..????
plastik aja mendefinisikan mbulet2….
BeHHHHH.!!!!
wah tu rumus bisa jadi hipotesis budiyono ttg kresek dalam pencerahan :d
whoa, ada teorinya juga toh
Wheleh.. aku ki moco blog opo ijik nang kelas tho?
*soalnya tadi baru selesai kelas fisika..
Hmm.. Jiwa senimu semakin matang anak muda.. Hati2 busuk kematengan.
Ini kog bahasannya jadi kemana-mana ya? Hihi.. :p
Pertama aq mbaca posting, aq mikir, wogh, si budi smakin dalam jiwa seninya. Sampai akhir postingan, mikir lagi, gila indonesia emang keren. Ada seniman yang merangkap ilmuwan. Jarang skali di dunia ini yg seperti itu.
wow, Thanks, informasi yang sangat kritis & bermanfaat
*gubraxxx
eh eh, btw….templatenya kereeeeen abiz, duh jadi pengen :P
cukup menarik untuk dibakar :p
hhnggg… *garuk2 kepala* ini ngomongin apa sih?… bete we.. banner-mu wangun pak!
Topless scenenya ngga diturunin juga rumusnya pak pres???
Walah Kang, kalo dah mabuk ciu ndak usah posting aja..
Wakaranai, mutsukashi ne..?
persamaan topless dengan kresek: sama2 tempat naruh sesuatu :D *innocence mode*
sasuga press… sasuga… saia belum dapat mencapai penghayatan yang sedemikian…
*kalem*
jadi… toples kue warung sebelah terbang bersama plastik ya???
*males baca gara2 liat integral*
salam kenal, informasi yang menarik, Trims. :)
last paragraph :
“Ngerti kan? mau saya jelaskan tapi kok nanti jadi panjang lebar dan semakin boring”
heh?? emangnya ini belum panjang lebar ya? :p heheheheheh
hwaaaa
sasuga om budi!!
kereeen!!!!
mnarik2, gaya pncritaannya ok dan bahasanya pun halush
teknik pmakaian rumusnya jg patut dipuji^^
keren, artikelnya menarik ne..
teknik – tekniknya bagus untuk dicoba..
artikel yang menarik..
keren banget..
bagus, coba artikel ini semua orang tau..
pasti bagus deh keadaan negara kita..
filosofis sekali :D
Bagian “Plastic Bag Dancing Equation” tak liwati. Ra mudheng