06 Jul

Your Tech History!

Let’s have a quick and funny trivia, sejarah pilihan kita terhadap teknologi sedikit banyak bisa memberikan gambaran tentang kita. Misal nih kita hidup di jaman apa, kesukaan kita apa, dan mungkin kalo meneliti lebih dalam bisa jadi kepribadian kita apa (lebay). Dan oh iya, satu lagi : seberapa dalam kantong kita. Obviously! haha. Coba saya mulai dengan menengok dari barang teknologi sejuta umat.. eh bermilayar umat, yaitu henpon!

Saya ingat betul, dulu saya entah kenapa telat tertarik sama henpon. Bahkan sampai mendekati akhir kuliah di mana di antara teman-teman henpon sudah menjadi barang yang umum. Suara compose ringtone Nokia sudah menjadi musik yang paling sering saya dengar di kampus. Saya baru pegang henpon tahun 2004, dan itupun dikarenakan saya akan pergi sebulan (35 hari tepatnya) ke pelosok pedalaman di Kendal untuk menunaikan tugas KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari kampus. Waktu itu ortu yang membelikan dengan alasan biar saya bisa dihubungi (baca:dimonitor), so saya tinggal nerima saja tanpa milih jenis, merek, apalagi fitur. Dapatlah saya Nokia 3350, sudah lumayan keren itu di jamannya. Dan ternyata henpon itu pun tidak banyak membantu komunikasi selama KKN, karena sinyal yang super langka. Kombinasi antara daerah pelosok dan jaman yang memang jadul. GSM waktu lebih populer sebagai singkatan dari “Geser Sedikit Mati”. Jadi, kalau henpon anda di meja berdering, segeralah menunduk dan tempelkan kuping ke henpon itu! Jangan diangkat henponnya, atau akan hilang sinyal!

Selepas itu, hape saya ganti menjadi Nokia 6600 (pokoknya Nokia yang paling keren saat itu!). Nokia 6600 ini juga menjadi modal saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir kuliah, dimana saya bikin sebuah app client server mobile waktu itu. Kemudian saya beralih ke Sony Ericsson W550i yang model Swivel. Yes, jaman itu adalah jaman di mana bentuk henpon bervariasi, bukan seperti sekarang model talenan generic yang membosankan. Setelah itu saya kembali lagi ke Nokia, Nokia N73 Music Edition, yang saat itu juga sangat populer dengan bejibun aplikasi Symbian V6 nya (padahal tanpa app store online jaman dulu). Setelah Nokia N73, saya menerima hibahan Sony Ericsson W960i dari adik. Iya, adik saya gadgetnya memang lebih keren sampai tahap di mana hibahan dari dia adalah sebuah upgrade bagi saya.

My GSM Journey

Keterangan : Nokia 3350, Nokia 6600, Sony Ericsson W550i, Nokia N73 Music Edition, Sony Ericsson W960i, Samsung Corby, Huawei G330 + Nokia 105, Lenovo P780

Tahun 2007 saya mulai bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi CDMA, jadi saya mulai membawa dua buah henpon, satu CDMA untuk nomor kantor dan satu lagi GSM untuk pribadi. Henpon CDMA waktu itu masih ala kadarnya, henpon jatah dari kantor dan henpon-henpon low end. Sampai tahun 2010 di mana saya kenal Android dan memakai HTC Evo 4G. Woah, ini merupakan mulai masa di mana saya merasa henpon adalah sidekick yang sangat berguna. HTC Evo 4G ini saya jadikan sebagai henpon utama, sedangkan HP GSM pakai yang biasa-biasa saja (Samsung Corby). Saya oprek HTC EVo itu to the max. Mulai dari urusan Inject, Root, ganti ROM, Kernel, dsb. Dan karena previledge kantor sebagai orang IT, dari henpon itu juga saya bisa kontrol bermacam masalah pekerjaan. Remote PC, SSH atau Telnet ke Router, Server, Modem, sampai assist user ketika di luar kantor. Dengan kata lain, kalau sampai henpon ini jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab namun capable, maka infrastrucktur IT kantor secara nation-wide bisa porak-poranda! Ngeri bgt pokoknya! (halah).

My CDMA Journey

Keterangan: Nokia 1255, Esia Hidayah, Esia Online, HTC Evo 4G

Setelah itu, henpon saya tidak pernah lagi selain Android, henpon GSM jatah dari kantor saya yang baru di tahun 2013 juga Android, yaitu Huawei G330, yang terpaksa saya tandem dengan Nokia 105 karena baterenya yang bener2 bikin frustasi.  Kemudiam apes, di tahun itu pula HTC saya yang setia hilang saat saya sedang berada di Makassar untuk keperluan kantor. Sekalian, karena sudah tidak menggunakan CDMA lagi, pengganti yang saya pilih adalah GSM, Android tentunya dan dengan pertimbangan batere yang paling besar : LENOVO P780 yang masih setia sampai saat ini.

So, itulah perjalanan henpon saya, perjalananmu bagaimana?

10 thoughts on “Your Tech History!

Leave a Reply to didut Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *