30 Dec

Waspada Jempol Murahan di Sekitar Kita

Beberapa tahun terakhir ini, di ranah media sosial di Indonesia sedang marak wabah penyakit Jempol Murahan. Apa itu Penyakit Jempol Murahan? Untuk gampangnya, silakan perhatikan gambar di bawah ini, antara Jempol A dan Jempol B, menurut anda, manakah yang menderita penyakit Jempol Murahan?

Jempol Murahan

Jempol Murahan

Tak ada jawaban yang benar, karena sayangnya, mendeteksi penyakit Jempol Murahan tidaklah semudah itu, Jempol A dan Jempol B semuanya berpotensi terkena penyakit Jempol Murahan, karena penyakit ini sumbernya adalah dari pikiran, perasaan, dan emosi, yang bermuara pada Jempol yang dengan murah membagikan berita hoax, hasut, dan fitnah ke media sosial. Penyakit ini bisa diderita oleh semua kalangan, tidak memadang usia, ras, agama, pilihan politik, latar belakang pendidikan, juga pekerjaan. Jangan kaget apabila seorang dengan pekerjaan mentereng, necis, rapi jali yang seharusnya mencerminkan kecerdasan dan empati yang tinggi, masih bisa juga terkena penyakit ini.

Penderita penyakit ini dengan murahnya membagikan hoax dan apa saja yang mereka terima di media sosial, lalu menge-share tanpa mengecek dulu kebenaran cerita tersebut. Tak peduli kalau cerita itu sekedar text tanpa sumber, meragukan, atau bahkan sampai konyol sekalipun. Apapaun yang ada di internet, otomatis adalah kebenaran. Motif dan alasan mereka membagikan kabar bohong itu bermacam-macam, namun pada umumnya adalah kurangnya informasi dan pengetahuan (atau dengan kata lain: goblok), dan kemalasan dalam mencari informasi. Padahal dengan henpon yang ada di tangan mereka setiap saat itu, dengan mudah kebenaran informasi dapat dicari. Kombinasi goblok dan malas ini benar-benar dashyat, jagat sosial media jadi panas, penuh kekhawatiran, penuh rasa benci terhadap kaum lain, benci terhadap pemerintah, dan bisa juga secara langsung berdampak pada kehidupan bermasyarakat nyata, di luar dunia maya.

Kalau saya perhatikan, penderita penyakit Jempol Murahan ini ada beberapa macam:

Jempol Murahan Stadium 1 : Klinis
Penderita pada stadium ini umumnya mereka menyebar berita hoax, hasut, dan fitnah karena mereka naif, dan polos. Bisa jadi mereka mempunyai niat baik, ingin berbagi informasi yang mereka anggap berguna bagi orang lain. Kebanyakan orang-orang ini walaupun bisa jadi usianya matang, namun adalah orang baru di Internet, tidak mengerti bagaimana internet bekerja, dan begitu banyaknya bedebah yang bergentanyangan di dalamnya. Berita yang dibagikan biasanya hoax ringan, seputar pengobatan, penelitian, ataupun kehebatan dan mukjizat agama. Yang menyebalkan, kalau ada yang meluruskan berita hoax-nya, mereka akan melenggang santai sambil membalas “saya kan cuma share saja” atau “ya diambil hikmahnya saja“, jangankan minta maaf, wong merasa bersalah saja tidak. Obatnya bagi penderita stadium ini adalah perhatian dan edukasi dari orang-orang melek di sekitarnya.

Jempol Murahan Stadium 2 : Kronis
Penderita pada stadium ini mengidap penyakit Jempol Murahan yang parah, mereka umumnya membela mati-matian hoax-nya, atau pada kasus hoax politik, mereka membela salah satu kubu dengan buta. Hoax, hasut, dan fitnah sudah menjadi makanan sehari-hari. Mereka ini delusi, mereka mempercayai berita bohong dengan membabi buta. Segala upaya untuk meluruskan dan mengkonfirmasi berita bohong akan dianggap sebagai counter-attack dari pihak lawan sehingga kebenaran yang disampaikan kepada mereka malah dianggap sebagai hoax. Berta bohong yang mereka bagikan bukan hanya informasi random, namun jelas-jelas yang menghasut dan ngajakin orang berantem. Obat mujarab pagi penderita ini adalah lepas dari internet, melihat dunia nyata lebih dekat, banyak traveling, memandang dari berbagai macam sudut dan berinteraksi dengan orang-orang yang dia anggap sebagai musuh di dunia online.

Jempol Murahan Stadium 3 : Kritis
Kritis di sini bukan berarti suka mengkritik, namun kondisinya Kritis, karena dipastikan bisa ‘mati’ kalau tidak menyebar hoak, hasut dan fitnah, karena perputaran hoax, hasut, dan fitnah memang yang menjadi mata pencahariannya. Hoax yang mana, kubu mana yang dibela, issue apa yang diangkat, semuanya bisa diatur tergantung pesanan. Penderita tipe sebelumnya di stadium 1 dan 2, pada umumnya adalah korban dari mereka. Obat mujarab bagi penderita stadium ini adalah didatangi polisi, trus menginap di penjara, seperti pasien kenamaan di bidang ini, sebut saja namanya Jontor (bukan nama sebenarnya), atau orang-orang yang tergabung dalam group Sarapen (juga bukan nama group sebenarnya).

Jempol Murahan Special : Kutu Kupris
Ini penderita Jempol Murahan yang saya rasa spesial dan worth to mention. Bukan hanya hoax, hasut dan fitnah, tapi hobinya juga membagi photo dan video kemalangan orang. Mayat bersimbah darah korban kecelakaan? Share! Mayat-mayat gosong korban ledakan pabrik petasan? Share! Video maling digebuki sampai bonyok? Share! Ada breaking news peristiwa pengeboman? Yess..!! bisa share gambar korban lagi. Matanya berbinar-binar kalau menerima gambar mayat-mayat dan kekerasan. Gembira atas kemalangan orang. Dengan perasaan seperti jurnalis yang mengabarkan dari medan perang, dan dengan semangat empat lima, membagi-bagikan gambar dan video tidak pantas itu, dan sangat bangga menjadi yang pertama kali punya, dipikirnya orang lain nggak punya internet dan tinggal di hutan. Obatnya… entahlah.. suruh ke psikolog saja. Mungkin otaknya ada yang nggak genep.

Demikian sedikit opini dari saya, semoga kita terbebas dari penyakit Jempol Murahan, dengan tetap menjaga jempol kita menjadi jempol yang bermartabat, berdaulat atas pemikiran kita sendiri dan memberikan manfaat bagi orang lain, atau paling tidak, tidak menjadi bagian dari yang merusak.

Salam Jempol Bermartabat.

Ditulis dalam rangka kampanye Anti Jempol Murahan oleh Komunitas Mantan Blogger Loenpia.Net. Tulisan lainnya:

  1. Didut – Jangan Jadikan Jempolmu Muarahan
  2. Daeng Ipul – Jangan Jadi Bagian Jempol Murahan
  3. Yogie – Apakah Jempol Murahan
  4. Gita – Biar Jempolmu Ngga Jadi Jempol Murahan
  5. Jiban – Jempol Murahan=Jempol Kadaluarsa
  6. Mbak Latree – Jangan Jadi Jempol Murahan
  7. Bunsal – Nggak Mau Jempol Murahan? Ini Cara Asyiknya
  8. Okky – Kamu Kaum #JempolMuarahan?
  9. Mbandah – Jempol Murahan, Cek sebelum Share
  10. Slam – Jempol Murahan Musuh Baru di Sosial Media
  11. Arief – Jempol Murahan dan Echo Chamber

3 thoughts on “Waspada Jempol Murahan di Sekitar Kita

  1. Teruslah gunakan jempolmu utk membuat artikel2 menarik lainnya dari hp Bud! Kalo pake komputer ya teruskan gunakan jempolmu utk pencet space bar, karena akan teramat sulit membaca artikel tanpa spasi…. Lanjutken!

  2. Sampai turun gunung loh. Spesial! Hahaha

    Paling anyar ada teman yang share di grup WA soal info lemak babi di salah satu merek kopi sachet. Dia mengutip akun FB palsu yang pakai nama ustad terkenal.

    Aku koreksi, dan dia jawab: yah saya kan cuma share, siapa tahu bermanfaat.

    Rasanya langsung pengen jedutin kepala ke dada Duo Serigala

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *