20 Jul

Photo Jadul Ospek!

Foto di bawah itu adalah dua dari lima foto jadul yang aku temukan di komputernya Nopek, yang waktu itu sedang digunakan untuk seminar Tugas Akhirnya Iyudh. Walah, ternyata adalah scan dari foto masa Pekik dulu. Ospekku dulu namanya Pekik, gak tahu singkatan dari apa, sudah lupa sih. Kenapa malah di saat-saat terakhir begini ya aku baru bisa melihatnya ya? Ospek memang sangat tidak enak untuk dijalani, tapi sangat menyenangkan untuk dikenang. Beruntungnya bagi yang masih bisa merasakan ospek, karena sejak tahun 2003 yang lalu Ospek di lingkungan Undip telah dihapuskan. Tahun 2002 adalah tahun terakhir ospek, yang dipegang oleh angkatanku (angk. 2000), jadi beruntunglah kami, masih bisa sempet balas dendam. Hehehe..

Nunduk Dik!     Nunduk Dik!

Berhubung masih masa tahun ajaran baru, gak papa lah ngomogin ospek. Hmm.. coba lihat benda apa saja yang masih bisa kuingat untuk kami bawa dulu semasa ospek.

  1. Rompi dari koran
  2. Topi toga dari karton warna biru dengan rumbai-rumbai rafia merah.
  3. Kacamata tiga dimensi, mata kiri plastik merah, mata kanan plastik biru.
  4. Jam tangan yang mati di jam xx:xx (tepatnya lupa).
  5. Kalung dengan liontin karton bergambar logo HME (Himpunan Mahasiswa Elektro).
  6. Sepatu hitam, kaos kaki selutut dan tali sepatu rafia warna biru.
  7. Papan nama.
  8. Nasi dan telur rebus, dibungkus kertas ungu.
  9. Dua botol minuman warna coklat, di botol warna ungu.
  10. Roti yang berbentuk resistor dengan beberapa nilai hambatan yang berbeda (lupa juga rinciannya).
  11. Pisang separuh direbus, separuh lagi digoreng.
  12. Pisang. Trus apa lagi ya.. lupa
  13. Plus sebarek tugas tertulis… gambar denah kampus, soal2 mata kuliah, makalah, salinan berita di TVRI, dll.

Terus waktu itu juga ada undang-undang ospek yang sampai saat ini terus terngiang :
Undang Undang Ospek

  1. Senior selalu benar!
  2. Junior tidak boleh merasa benar!
  3. Jika junior benar, lihat kembali peraturan no.1!

Walah, yang jelas undang2 seperti itu tak akan pernah lolos di KomNasHam deh! Hehehe… Selain itu dulu juga ada Mars Ospek, sayang aku sudah banyak lupa liriknya.

Kalau dipikir-pikir lagi sekarang ini.. mungkin yang aku pikirkan adalah What The Hell? Kok bisa-bisanya (dan mau-maunya) ya dulu kami melakukan itu semua. Beberapa hari berturut-turut tidak pulang dan tidak tidur (dan memang tidak boleh, keesokan paginya dicek, mata mahasiswa baru harus merah semua!) kemudian siangnya dibentak-bentak dan dibantai bergilir oleh tiap angkatan atas. Yah, mungkin kekuatan muncul karena keterpaksaan. Buktinya, kami dulu sempat takut kuatir keracunan makanan tapi nggak pa pa tuh. Keracunan? Ya, karena kami menggunakan kertas krep untuk tiap warna ungu yang kami gunakan, dan kertas itu luntur kemana-mana termasuk ke makanan. Belum lagi spidol warna-warni digunakan dalam membuat roti resistor! Ya.. tentu saja kami harus makan semuanya.

Trus yang memperhatikan item nomor 12 di atas pasti bingung, pisang? Kok biasa banget! Oh wait, till you see it in action! Pisang itu dimasukkan dalam kaos yang kami pakai, trus dari lapangan kampus kami harus tengkurap dan merayap sampai ke gedung lantai tiga sambil digeburin air sebanyak-banyaknya. Kebayang kan apa jadinya pisang-pisang itu dalam kaos? Huek! Sesampainya diatas, dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing terdiri dari puluhan orang, dan harus bisa berkumpul dalam area 1×1 Meter! Whua.. dan masih banyak kisah lainnya. Angkatan 98 yang mengospek kami memang melakukan tugasnya dengan baik, kelewat baik! Tapi konon ospek di Teknik Elektro belum ada apa-apanya, dibandingkan dengan ospek legendaris pada jaman itu, yaitu Ospek di Teknik Mesin dan Teknik Planologi. Dari ceritanya sih benar-benar mengerikan! Mungkin terlalu sadis untuk ditulis di blog! hehehe…

Namun sebuah ospek, jika memang dilakukan dalam batas yang wajar, akan meninggalkan kesan yang berguna. Boleh dibilang itu adalah cara untuk mempersatukan kami secara instan. Dan lihat saja foto kedua itu, foto ketika ospek telah berakhir. Hahaha.. kami mengakhiri semua derita itu dengan tawa yang lebar!

Eh, ada yang tahu di foto itu aku yang mana? Gundul semua sih ya.
Ya..ya.. aku tahu kalian akan ngomong apa… yang badannya paling besar itu!!!

09 Jul

Let’s RUN! (Rapat Ujungnya Narcis) :-)

Hasil riset ahli psikologi baru baru ini menemukan fakta yang mencengangkan. Riset yang melibatkan beberapa blogger asal kota Semarang ini menunjukkan gejala menghilangnya saraf malu mereka ketika memposting blog. Ada-ada saja perilaku anak muda (dan yang masih merasa muda) jaman sekarang ini. Bahkan bisa dikatakan bahwa fenomena sosial ini telah sampai pada tahap yang mengkhawatirkan! Demi untuk memuaskan hasyrat mereka untuk bisa tampil se-narcis mungkin, cara apapun mereka halalkan… temasuk dengan pura-pura rapat! Bwahahaha..! Sudah, jangan dianggap tidak serius!

Memang, ada rencana acara yang saat ini sedang digodog (dan mudah-mudahan cepet matengnya). Loenpia dot net bekerja sama dengan Kelompok Diskusi Wartawan Jawa Tengah (KDW Jateng) akan mengadakan seminar dan pelatihan sehari yang bertajuk “Blog Your Mind! Pelatihan Jurnalisme Publik Melalui Media Blogâ€?. Ini spoiler saja, sambil menunggu pengumuman resminya.

Karena itulah beberapa minggu terakhir ini Loenpia dot net sering mengadakan rapat… atau mungkin lebih tepat disebut kumpul-kumpul guyon lomba narcis… sambil sesekali menyinggung rapat, itupun kalo sempet dan inget! Kenyataan bahwa tempat kumpul utamanya (tangga Masjid Baiturrahman) adalah tempat publik ramai, tidak menghalangi mereka untuk… yah klik saja foto-foto pertemuan minggu kemarin berikut ini.

pose 1 depan mesjid     pose 2 tangga mesjid

Untuk minggu ini, rapat (ya, rapat!) diadakan di rumah member baru, Fany, sekalian anggap saja pesta penyambutan. Thanks ya Fan, untuk makanannya yang melimpah (bahkan ada Loenpianya!), untuk bandwidth Speedy-nya, dll. eh serta tak lupa untuk tempat foto-fotonya! Sedikit tips, sebaiknya kami jangan terlalu dimanjakan, akibatnya bisa sangat fatal, nanti kami balik lagi!!! Hehehe. Pokoke welcome back di Semarang, dan semoga betah! Cheers!

smile, you are blogged     di balkon, mudah2an gak dilihatin tangga

09 May

Lagi, Goodbye and Goodluck Matin!

Post by request! Meskipun beberapa waktu yang lalu Matin sudah mengadakan farewell party-nya dengan Genk ONI setelah diterima di PLN, tapi sekarang ada lagi! Setelah menyelesaikan latihan wajib militer (di Sukabumi?) sekarang dia singgah kembali di Semarang sebelum ditempatkan di NTT (Nusa Tenggara Tmur a.k.a Nasib Tak Tentu). Mungkin wamil-nya itu memang ada gunanya, siapa tahu ada pertempuran di perbatasan dengan Timor-Timur?

Anyway meskipun tidak seluxurious yang dulu, tapi seperti biasanya, selalu menyenangkan! Setelah kumpul-kumpul dan muter-muter, Genk ONI akhirnya melepas Matin di sebuah kafe meong (baca : sego kucingan) di jalan pemuda depannya Novotel, sekitar tengah malam.

Selamat berpisah ya Tin, dan tetaplah saling mengingat dan kontak. Semoga kesempatan berikutnya kita bertemu, kita semua sudah jadi orang (ya, sekarang masih monyet semua!). Selamat berjuang Tin! Kami semua tahu kok, penempatan yang sedemikian jauh takkan mengecilkan semangat orang sepertmu sedikitpun! Semoga juga apa-apa yang buruk tentang PLN seperti yang kau ceritakan itu, takkan ikut melekat padamu. Buatlah negara ini menjadi lebih baik. Stand out, and we’ll embrace the universe!

pokoke makan!     Last pose!

01 May

Waktu itu seperti terbang ya!

Senin ini mulai adalah minggu pertama aku resmi kembali jadi mahasiswa lagi, setelah selesai kontrak kerja selama setahun di USI (Unit Sistem Informasi) PT. Telkom Divisi Regional IV (aku sebutkan juga tempat kerjaku, gak papa kali ya, kan sudah selesai kontrak, hehe..). Tidak terasa setahun telah demikian cepat berlalu, ah seperti terbang saja ya.

Tak ada yang lebih pantas lagi aku ucapkan selain kata terima kasih sebesar-besarnya Kepada Teman-teman semua di USI Telkom Divre 4. Setahun yang lalu, Kami (aku dan temanku, Dani) benar-benar datang ke Telkom sebagai orang bego dan masih hijau, dengan ilmu yang pas-pasan dan pengalaman yang nol. Kami diberi kesempatan langka untuk “bermain-main” di “playground” dunia IT, yang rasanya merupakan salah satu yang terhebat di Jawa Tengah dan DIY.

Pada awal pertama kali datang, dengan idealisme yang masih demikian tinggi sebagai mahasiswa, aku dengan rasa pede yang tinggi merasa sudah tahu segala hal yang akan kami hadapi, tapi kenyataannya tak henti-hentinya aku kerap kaget dengan apa yang aku hadapi.
Mendapat akses internet dengan kecepatan ngebut…
Berhadapan dengan ruang server yang nggilani dinginnya…
Menangani data dengan ratusan field dan puluhan juta record…
Mengeksekusi sebaris perintah SQL dengan waktu hampir sejam…
Menghadapi hal yang baru memang selalu menyenangkan, walaupun mungkin beberapa tahun ke depan, aku akan menertawakan diri sendiri bila mengingat diriku yang ndeso dan gumunan ini. Hahaha.. :-)

Selain urusan teknis renik seperti itu, tak kalah mengesankan juga kehidupan dunia kerja yang dihadapi seperti perasaan sebagai orang terkaya di dunia ketika awal bulan, atau yang agak berat seperti diungsikan untuk bertapa mengejar deadline di Bandungan, atau juga betapa sulitnya menyesuaikan requirement dan kebutuhan klien dengan kondisi lapangan. Tapi seperti Pak Maryadi bilang: “Developer adalah seorang koki, terserah apa yang pelanggan mau, pasti akan kita buatkan. Kalau mereka minta sate kambing rasa strawberry, ya kita buatkan sate kambing rasa strawberry!” Hahaha.. aneh memang, tapi inilah dedikasi.

Termasuk pengalaman yang berharga bagiku adalah menjadi manusia online selama setahun ini. Lewat dunia maya memang kesempatan dan pengetahuan terbentang demikian luas sampai tak terlihat batasnya. Ada saja hal baru yang aku dapatkan tiap hari di internet. Lewat kesempatan ini juga aku bisa punya situs ini, berkenalan dengan blog, menemukan teman-teman baru, menemukan teman-teman gila bin terkutuk tapi menyenangkan di kampung gajah, sampai bertemu nyata dengan teman-teman baru di Semarang yang dengan bangga akhinya kami mendirikan Loenpia dot net. (duh, ketahuan deh apa kerjaanku kalo lagi nganggur :-)

Terima kasih semuanya.. Kepada Pak Bambang “kepala desa” USI Divre 4. Pak Cahyo, Pak Nyoman, Pak Ristanto dan Pak Ngurah yang telah menerima kami. Pak Doddy, Pak Maryadi, Pak Aries, Pak Fopo, Pak Djayeng, Pak Slamet, Pak Drajadi, Pak Supriyadi, Pak Arinto, Pak Andi, Bu Hani, Bu Wiwin, dan semuanya yang mungkin belum tercantum di sini yang telah menjadi teman kerja yang menyenangkan. Buat Pak Hendro juga, maaf proyek “salon” nya belum dimulai sampai akhirnya saya selesai kontrak. Terima kasih juga untuk Yunita teman seperjuangan yang masih meneruskan perjuangan di USI Telkom IV. Selamat Berjuang!
Sekali lagi Terima Kasih semuanya dan maafkan kami bila ada kesalahan-kesalahan. Aku bisa dikontak di alamat email budiyono[at]gmail.com atau melalui blog ini.

Btw, ini ada foto yang sempat diambil jum’at kemarin disela-sela kesibukan (klik untuk memperbesar).

Team up!     Pak Doddy and me

Pak Doddy and Acong     Nita and me

Nita & Acong

27 Feb

Good Luck Matin!

Sabtu kemarin memang sudah niat malas-malasan saja, TA? emm… lupa lagi deh. Paginya si Adi datang untuk ngopi anime, tak lama kemudian Fian dari Loenpia juga datang untuk ngasih kaos pesenanku yang terlambat dan damn! ternyata nggak muat! (sebenarnya sudah kuduga sih =p), jadilah aku harus menunggu lebih lama dari temen-temen loenpia yang lain untuk make kaos debutan kita itu. duh!

Malamnya, Lagi-lagi aku harus mengucap selamat tinggal pada seorang teman lagi demi mengejar masa depannya. Matin telah diterima kerja di PLN dan seperti halnya Encup dulu, dia akan menjalani latihan perang dulu (wamil) sebelum nantinya harus siap ditempatkan di mana saja di seluruh Indonesia. So sesuai tradisi ONI, acara perpisahan di gelar sabtu itu. Banyak juga Genk ONI yang ikut, antara lain Aku, Matin, Syukri, Vandy, Amed, Kunce, Encup, Latief, Fani dan Jati.

Setelah muter-muter gak karuan, akhirnya diputuskan untuk makan steak saja di Bantumi Bentuman. Sampai disana kok seperti sudah dipersiapkan saja buat kita, ada meja tengah yang pas buat 10 orang. Menjelang malam ternyata kita adalah pelanggan terakhir hari itu jadi bisa bebas ribut tanpa takut mengganggu ataupun malu pada pengunjung lain. hehehe.. Lepas dari Bentuman karena belum puas juga dilanjutkan ke area Jagung Bakar lesehan di Simpang Lima, sudah lama juga nggak ke sini ya. Pokoknya puas lah, thanks ya Tin, thanks teman-teman.

Sebenarnya hari itu juga ada kumpul-kumpul anak elektro subjur Informatika di rumah Dendi. Sorry Den, aku gak bisa dateng, steak jelas lebih menggiur… eh maksudku, ini kan perpisahan buat Matin, ketemunya lagi entah kapan gitu. Kapan-kapan aku diajak lagi ya.

at bantumi     jagung bakar

13 Feb

Kantor, Loenpia, kemudian Semawis

Sejak mulai kerja magang ini, aku selalau menganggap weekend adalah waktu yang paling berharga. Karena itu, maka tidak juga TA bisa menghentikanku dari kegiatan keluyuran. Sabtu kemarin pagi-pagi aku sudah di kantor, tentu saja bukan kerja melainkan membetulkan blog yang sempet agak error. Tapi itu bukan tujuan utama, bandwith nganggur kan harus di manfaatkan hahaha.. :-) aku masang donwload untuk ditinggal.

Sehabis dari kantor, anak-anak Loenpia ada kopdar di Cimed, cuman sayang yang hadir kali ini cuman berlima, biang keroknya antara lain adanya seminar WiFi oleh Onno W Purbo di Hotel Pandanaran. Huh! Tapi lumayanlah, urusan pemesanan kaos kayaknya sudah beres. Selain itu sempat dibahas juga permintaan dari panita Blog Award 2006 untuk jadi koordinator daerah Semarang.

Menjelang sore, Encup yang kemarin ditinggal tidak ikut ke Sukorejo, merajuk minta jatah makan-makan. Jadilah Genk-ONI kelayapan lagi. Terhasut oleh tulisan Dendi tentang Semawis, aku usulkan ke Semawis saja. Eh ternyata rame ya. Isinya 90 % penjual makanan. Jadi terbayang sendirilah aroma sepanjang jalan itu.

Pengunjungnya juga kebanyakan warga pecinan sendiri (yang ceweknya cakep2!), jadi kita tampak sedikit mencolok. Yah kan nggak banyak pribumi di sana :-). Tapi ternyata kita tidak jadi makan di sana, Encup meragukan ke-halal-an makanan yang dijual di sana untuk umat muslim. Selepas dari Semawis, kita makan mie di Jalan Kartini dan menghabiskan malam di rumah Lek Su. Sebenarnya mau ke Matin untuk minta maaf tentang salah paham jadwal Sukorejo kemarin (salahkan Vandy!), tapi setelah didatangi ternyata Matin sedang ada urusan kerja. Maaf ya Tin, dan selamat sudah diterima kerja di PLN! Kapan makan-makannya?

We on Semawis     Don't listen to it!

09 Feb

Into The Horizon

Rabu kemarin bolos kerja! Si Amed ulang tahun dan anak-anak semua diundang untuk bertandang ke rumahnya si Sukorejo. Hmm.. sebenarnya bukan diundang sih, tapi mengundang diri sendiri, karena sudah sejak lama rencana ini belum juga kesampaian. Kita sampai di tempat Amed sekitar jam 11, setelah sebelumnya muter-muter kesasar di Kaliwungu, thanks to kekuatan ingatannya Lek Su yang payah! Selain acara makan-makan dan pesta duren (damn, aku kan gak doyan duren babar blas!) kita muter-muter sukorejo dan akhirnya memutuskan untuk ke Curug Sewu.

Terakhir ke Curug Sewu pas SMA dulu, eh ternyata sudah banyak berubah, kini jadi semakin bagus dan bersih, juga banyak disediakan gardu gardu pandang. Ada taman bermain (lengkap dengan roller coaster), kolam renang, dan kebun binatang mini. Tapi yang paling menarik mata di sini adalah pemandangannya yang menakjubkan. Gak nyangka ya masih bisa melihat horizon seluas ini. Pemandangan yang sukar dilukiskan dengan kata-kata, di mana kita hanya tertegun tak kuasa untuk mengalihkan pandangan…

I'm the one!     The Gank

Onta and me     Into the Horizon

01 Feb

Jakarta Day 3 : Ngrampok Anime!

Senin 30 Januari 2006, hari ketiga di Jakarta. Sesuai janji yang sudah diatur sebelumnya aku hari ini akan menyatroni tempat kerja Idban di gedung Bapindo. Tujuannya apalagi kalo bukan ngrampok anime. Korban sudah bersedia untuk bertemu pada waktu istirahat makan siang. Lumayan lama juga aku nunggu, Dendi dan Dani yang aku ajak serta udah kelihatan gusar saja mukanya. hehehe.. maaf ya.

Tapi penantian tak sia-sia, koleksinya yang siap untuk dijarah banyak sekali, sampai bingung aku milihnya. Hardisk kosong 120GB yang aku bawa rasanya bukan apa-apa dibandingkan koleksi keseluruhan. Rasanya perlu direncanakan nih perampokan ronde 2. Thanks berat ya Ban. Skrinsut hasil jarahan entar dulu ya, soalnya belum aku bakar dan kasih label. Oh iya, bagi kalian penggemar anime, khususnya di sekitar Semarang, silahkan ngopi dari aku. Gratis tis tis.. mari sebarkan semangat Fansub! :)

Suasana Perampokan

01 Feb

Jakarta Day 2 : Ari Nikah!

Minggu 29 Feb 2006, hari kedua di Jakarta. Agenda hari ini adalah menghadiri pernikahan Ari “Otong” Setiawan di daerah Cililitan. Bersama Dendi, Dani, Ivan dan Chorry kita kumpul-kumpul dulu di PGC sebelum berangkat bersama. Karena kelamaan nunggu si Chorry yang gak nongol-nongol, kita sempat foto-foto narcis dulu di depan pintu PGC. Sumpah, norak to the max! Perjalanan hari ini ternyata nasibnya gak jauh beda dengan perjalanan kemarin ke Detik Com, kita nyasar terusss! Mungki bulan ini memang musim kawin, karena di sepanjang jalan yang kami lewati ada 4 perkawinan lain yang sedang berlangsung juga. Sempat terkecoh beberapa kali kita. *halah!*

Ternyata banyak juga anak Elektro 2K yang datang, seingatku selain kami ada Fanny, Udin (yang sempat membuat insiden memecahkan kamdig milik tamu lain), Unggul, Ronal, Azhardiaz, Eka, Amin, Deju, Emak (yang datang belakangan) dan tak lupa kaum hawa Elektro 2k diwakili Sorrenti dan Pepeng. (maaf kalo ada yang lupa)

Selamat ya Ari, semoga bisa membangun keluarga yang harmonis, tenteram dan rukun sampai kakek-nenek kelak. Doa selengkapnya aku ngikut doanya Emak di milis Paseban aja deh. hehehehe..

Narcis!

Mempelai dan kita

29 Jan

Diskusi Blogger bersama Detikinet

Hari sabtu kemarin, Detikinet menunjukkan kepeduliannya pada dunia blog di Indonesia dengan menggelar acara santai bersama para blogger. Detikinet selama ini telah menampilkan fitur “News from Blog” di samping materi berita mainstreamnya.

Acara yang menurut undangan di mulai jam makan siang itu akhirnya mundur hingga jam 2. Acara dibuka oleh DonnyBU sebagai tuan rumah. Blogger yang hadir antara lain Priyadi, Amal, serta perwakilan dari Blog Indosiar, BlogFam, BlogBugs, Id-Gmail, Merdeka, dan tentu saja Loenpia dot net yg aku wakili.

Agenda yang dibahas cukup luas dan beragam tapi beberapa poin yang sempat aku tangkap antara lain bagaimana supaya media blog bisa lebih mempunyai nama dan dipercaya oleh masyarakat sejajar dengan media mainstream. Hal ini berkaitan dengan mulai aktifnya masyarakat dalam jurnalisme (citizen journalism). Selain itu jupa perlu diperkenalkan lebih lanjut lagi pada masyarakat tentang apa blog itu sendiri.

Media mainstream seperti Detikinet pada satu sisi juga tak boleh tinggal diam, dengan segala resource yang dimilikinya media mainstream harus ikut aktif. Lebih khusus lagi Detikinet menyatakan untuk bersedia membantu terutama pada bidang publikasi dan sponshorsip.

Beberapa ide segar muncul dalam acara tersebut antara lain rencana pencanangan tahun 2007(?) sebagai tahun blog Indonesia, pembangunan halaman khusus semacam tutorial dan know how tentang blog (wiki) yg bisa diakses dari link di Detikinet. Direncanakan juga akan dibuat direktori komunitas blog yang ada di Indonesia. Ide-ide yang sudah muncul sebelumya pun juga ikut dibahas seperti acara Blog Award 2006 oleh Blog Indosiar serta penyuluhan (school visit) tentang blog oleh BlogFam.

Semoga pertemuan ini bisa ditindak lanjuti dengan baik sehingga dunia blog indonesia semakin maju dan membuktikan bahwa blog bukanlah tren sesaatTM saja. Hidup blogger Indonesia!

Tulisan terkait:

Diskusi

The Bloggers