Alkisah hari sabtu kemarin, berhubung weekend gak ada kerjaan, urusan Tugas Akhir juga masih menunggu keputusan dari dosen. Kuputuskan untuk keluar nyari game PS2 baru. Setelah puas main Resident Evil 4, 3 kali tamat cerita utama (1 kali normal mode dan 2 kali profesional mode), 2 kali tamat side game “Separate Ways”, satu kali tamat side game “Assignment Ada” serta mendapatkan semua karakter di side game “The Mercenaries”.. akhirnya aku putuskan bahwa game ini sudah aku tuntaskan! Jadilah sabtu sore aku kayuh (memangnya sepeda?) motor Supra tuaku untuk ke toko game di daerah Simpang Lima.

Sesampainya di pemberhentian lampu merah dekat gedung Polda jalan Pahlawan, kumpulan kendaraan yang sedang berhenti dengan damai dan tenang menunggu lampu menyala hijau itu tiba-tiba berhamburan setelah terdengar suara sirine berbunyi dari arah belakang. eh ternyata ada rombongan pejabat lewat. Semuanya jadi kacau, Ada dua pilihan bagi para pengguna jalan waktu itu, kalau nggak menepi ke pinggir jalan, ya menerobos lampu merah dan membuat arus lalu lintas di jalur lain menjadi kacau.

Terus terang, aku agak gondok dengan tata cara ini. Emang pejabat mana sih kok sampai menang-menang gitu di jalan raya. Emang keperluannya apa sih kok sampai mengacaukan lalu lintas gitu sih? Emang ini jalan milik buyutmu? Kalau presiden okelah, waktunya sangat berharga, keselamatannya menyangkut kepentingan nasional, lah ini pejabat lokal aja kok sok! Sayangnya, hal ini memang sudah mentradisi, sejak dulu kalau ada pejabat lewat memang yang lain harus ngalah sengalah-ngalahnya, nyungsep ke selokan di pinggir jalan kalau perlu. Bah!

Lain halnya kalau yang lewat itu misalnya mobil ambulance atau pemadam kebakaran.. atau apapun yang menyangkut keselamatan orang. Aku akan dengan sukarela nyungsep ke selokan pinggir jalan atau apapun, asalkan bisa mempercepat perjalanan mereka.

Sebenarnya ada dua hal yang membuat orang bisa minggir dari jalan pertama untuk keperluan ytang menyangkut keselamatan orang, seperti yang aku sebutkan tadi (ambulance, PMK, dll) dan kedua untuk menghindari hal yang sangat tidak diinginkan seperti mobil sampah, mobil tinja dll. Untuk kasus hari itu jelas tidak termasuk jenis yang pertama karena tidak menyangkut keselamatan orang, jadi…. tebak sendiri!

Sejak kemarin dunia blog indonesia gempar lagi. Banyak baca di milis, dan beberapa blog ternyata pakar kita KRMT Roy Suryo makan korban lagi, kali ini korbannya adalah seorang blogger bernama Herman Saksono. Berkat hasil kreativitasnya me-retouch (baca:edit) foto mesra Mayang Sari dan Bambang. Kali ini yang di retouch bukan Didik lagi, tapi Presiden SBY dan beberapa tokoh politik dan artis lainnya. Sekarang blogger yang bersangkutan sedang berurusan dengan pihak berwajib.

Sudah cerita lama memang pakar pornomatika ini cukup sukses menggalang mengumpulkan musuh di dunia maya. Komentar-komentarnya yang ngasal dan cenderung gila publikasi emang sering membuat orang heran, geleng-geleng kepala sampai menjadi geram sehingga lahirlah situs macam roysuryowatch. Selain anti blog dengan mengatakan bahwa blog adalah tren sesaat, pakar kita ini juga anti friendster dan web site pribadi (terlebih setelah pernyataannya dengan angka keramat itu : “68%“).

Aku sendiri sebenarnya gak ada sentimen apa-apa sama sang pakar tapi kok ya lama-lama ikutan sebel juga ya. Coba ada sepuluh saja pakar seperti ini, wah rakyat indonesia bakal dikibulin rame-rame. Pokoknya tanpa memperkeruh suasana, aku dukung deh Herman. Hidup kebebasan berpendapat dan berkreasi. Lagipula itu kan hanya joke, for god sake! SBY nya aja gak ribut kok sang pakar ribur. Dasar gila sensasi! Padahal sikap offensifnya terhadap blogger dulu itu dibalas dengan indah dan damai melalui Pesan Cinta Blogger Indonesia pada hari valentine yang lalu. Akhir kata aku ucapkan : Hi Roy!^TM.

Tulisan terkait (ngambil dari blognya idban): Priyadi, Idban, Didik, Rendy Maulana, Aris Priyantoro, Wahyu Wijanarko, Tika, Payjo, Fatih Syuhud.

Lebaran memang sudah lama berlalu, tapi di kantorku gaung-nya masih terasa. Halal bihalal besar dulu pernah diadakan pada hari pertama masuk setelah lebaran. Gila emang, tapi orang satu gedung yang terdiri dari delapan lantai ini (mungkin lebih dari 3000 orang deh waktu itu) dikumpulkan semua untuk salam-salaman. Yah lumayan lah buat capekin pinggang dan ngeringin gigi (soalnya posenya default-nya kan semi membungkuk sambil terus-terusan senyum…)

Nah unitku (Information System) mengadakan halal bihalal sendiri hari minggu kemarin. Tempatnya di restauran Kebon Raja di luar kota Ungaran. Baguslah ada pemandangan baru. Semua orang datang bersama keluarganya, sedang aku datang ama si Dani. Niatnya sih cuma satu : makan-makan! Terserah deh mau ada sambutan kek, sharing kek, dll kek. Pada pembagian door prize, mungkin nggak tepat juga di sebut dengan door prize, lha wong semua orang yang hadir dapat kok. Aku dapat rak plastik kecil. Busyet kok alat rumah tangga gini ya dapatnya, padahal aku ngincer printer, yah gpp deh.

Di acara itu ada tukang sulap badut yang bertugas untuk meramaikan acara menghibur anak-anak yang datang. Hebat juga sih dia seakan benar-benar mendalami dunianya. Tapi siapa yang tahu pribadi dibalik profesinya itu. Eh ternyata aku berkesempatan untuk tahu, soalnya waktu acara makan utama kita semeja. Yah berceritalah dia tentang perjuangannya menjadi badut dan tukang sulap. Bagus juga lho cerita-ceritanya (harusnya dia bikin blog deh). Mulai dari karirnya di Jakarta, kegagalannya di Solo, perintisan bisnis badutnya di Semarang sampai kompetisi antar usaha badut yang ternyata cukup panas juga. Badut sih memang selalu tertawa. Tapi di dalamnya kostum itu kan manusia juga. Nggak beda lah sama kita.

Pulang sampai rumah sudah mau sore. Sebenarnya hari itu si Jati mau datang untuk minta dibuatkan web site tugas dari kampus, tapi ya.. tunda dulu deh Jat, sorry. Habis maghribnya Luhur datang dengan tujuan yang mirip, cuman ini web site untuk band lokal, BigBloomBeers. Cuman karena membuatnya dadakan cuma sekitar 2 jam saja yah… rasanya nggak maksimal sih.

Oh wow, lihat kita sekarang, kita sudah lama mengirimkan kaum kita ke bulan, sebentar lagi katanya malah ke Mars. Di Jepang earth simulator berjalan dan robot-robot pembantu rumah tangga juga sudah mulai di jual. Teknologi di mana-mana di depan hidung kita, disamping kita, dan di belakang pantat kita.

Alrighty Mr. Presidents, kalian berhasil mengobarkan perang, berhasil membunuh ribuan yang membangkang. Berhasil mengerahkan artileri perang gila-gilaan. Berhasil pula mengembangkan senjata nuklir yang tentu saja untuk ehmm.. keamanan. Ya, kalian berhasil membuat dunia takut.

Ok Mr. Terorists, kalian berhasil menebar bom, meledakkan gedung-gedung, menyandera anak-anak, menteror kami orang biasa, dan hal-hal luar biasa lainnya. Ya, tentu saja kalian juga berhasil membuat dunia takut.

Tapi bahkan sampai saat ini kalian semua, kita semua, bertekuk lutut tak berdaya menghadapi makhluk mikroskopik ini yang bahkan kita tak dapat melihatnya apalagi mnyadari keberadaannya. Jutaan orang terinfeksi, dan jujur saja ya betapapun bersemangatnya mereka (yang sering membuat kita empati dan salut) tetap saja bagi sebagian orang, mereka sedang menanti ajal. Apakah dengan begini baru kita sadari betapa berharganya hidup ini? Apakah dengan begini baru kita sadar bahwa ada Dia di atas segala-galanya?
At last, we’re only human…

Berhubung lagi males nge-blog, ini dapet sesuatu yang mayan menarik dari Adam, Hasilnya sama lagi Dam (setelah Rukia-nya Bleach)? Hehehe. Tapi kok ungu ya? padahal blog ini warnanya pink. Selain hitam, gw suka pink, warnanya ~aNnaK AbeGeH~ :-P

Your Blog Should Be Purple

You’re an expressive, offbeat blogger who tends to write about anything and everything. You tend to set blogging trends, and you’re the most likely to write your own meme or survey. You are a bit distant though. Your blog is all about you – not what anyone else has to say.

What?
Dapat ini dari milis Kampung Gajah dan blognya idban, ikut nyebarin mungkin berguna.
Program Bangun Kelas , merupakan program bulan November-Desember Yayasan Tunas Cendekia. Program dengan sasaran membantu SD Cirampo yang berlokasi di desa Padangbeunghar, kecamatan Panjang Tengah, dengan membangun tiga ruang sekolah sebagai penunjang proses belajar mengajar sekolah.

Bantuan tersebut untuk meringankan beban dari para guru maupun murid yang selama ini harus berbagi kelas dengan yang lain dalam proses belajar mengajar. Dari enam kelas yang ada, mereka harus berbagi dalam tiga ruangan yang dibagi oleh semacam pemisah. Bisa dibayangkan dalam satu ruang ada murid kelas lima dan ada kelas enam.

Sebagai tahap awal kami sudah mencairkan sekitar 15 juta rupiah untuk memulai pembangunan fondasi dasar. Masyarakat setempat juga sudah mempunyai komitmen menyumbangkan tenaga maupun bahan-bahan lainnya untuk menunjang pembangunan sekolah anak-anak mereka ini.

Total seluruh perkiraan biaya yang kita butuhkan untuk membangun tiga ruang sekolah ini sekitar Rp.35 juta rupiah.

Where?
SD Cirampo, desa Padangbeunghar, kecamatan Panjang Tengah,kabupaten Sukabumi. Sekitar 3 jam dari Jakarta. Lokasi desa dari jalan utama masih harus ditempuh dengan menyusuri pegunungan kapur melalui jalanan tanjakan yang masih berbatu. Sangat tidak disarankan menggunakan sedan kesana.

When?
Realisasi pemberian bantuan sudah dilakukan Rabu 16 November sejumlah 15 juta rupiah sebagai awal bantuan. Tenggat waktu pembangunan diperkirakan akan (harus) selesai akhir Desember nanti. Ini sudah menjadi komitmen bersama setelah selasa 15 November lalu pihak yayasan, pemda dan masyarakat bertemu dalam forum.

Who?
Yayasan Tunas Cendekia menjadi penanggungjawab dalam hal pengumpul donasi, mewujudkan bantuan, mengirimkan bantuan dan memonitor bantuan agar tepat waktu dan sasaran. Pengawaasan dilakukan bersama oleh pemda setembat bersama dengan masyarakat.

How?
Untuk mengejar target biaya pembangunan 35 juta rupiah kami akan terus berusaha mencari donasi dan bantuan dari berbagai pihak. Donasi dikumpulkan melalui beberapa cara sampai dengan tenggat waktu akhir Desember 2005, melalui:

1. Bisa menyumbang berupa donasi ke rekening a/n Yayasan Tunas Cendekia Bank Mandiri Cab.Gambir 119 000 432 1111. Jangan lupa untuk menyebutkan donasi tersebut sebagai Sepeda untuk Sekolah.

2. Membeli gelang solidaritasKEBERSAMAAN @Rp.10.000, selama jangka waktu pengumpulan donasi, yang nantinya secara khusus akan kita alokasikan untuk Program Bangun Kelas. Info pemebelian www.tunascendekia.org atau 0813 1939 2773.

3. Menyumbang dalam bentuk keahlian lain seperti jasa, tenaga, transportasi atau hal lainnya yang penawarannya bisa email ke info@tunascendekia.org

4. Mendoakan dan menyebarkan informasi ini kepada mereka yang mempunyai kepedulian sama dengan anda :)

Jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan lebih banyak silahkan hubungi:
Yayasan Tunas Cendekia dengan Yudhis 0813 1939 2773 atau info@tunascendekia.org Koordinator Pengawas Pembangunan dengan Toton 08129787910 Kepala Pembangunan di Lokasi dengan Maman 08137992041

Hanya dengan kepercayaan dan tekad untuk membawa bangsa ini bangkit dari
keterpurukannya, saya mengajak sahabat sebagai komunitas maupun individu untuk bisa membantu, mendukung dan mendoakan program ini. Mari bantu anak-anak dan cucu-cucu kita meraih masa depan yang lebih baik.

Salam kebersamaan!
Yudhis