Libur tiga hari kemarin merupakan waktu yang berharga bagi orang-orang di perantauan, banyak yang pada pulang kampung. Si Acong pulang ke Jakarta (pulangnya bawa hp baru malah), sedang si Fani pulang dari Jakarta ke Semarang. Seperti biasa pula semua anggota genk diperintahkan berkumpul, nggak tahu apakah motivasinya untuk berjumpa dengan teman lama yang sudah lama tidak berjumpa ataukah juga mengharapkan traktirannya.
So jumat malam itu, semuanya berkumpul di Kuncoro, sudah lama juga kita nggak kumpul lengkap begini (yah harus diakui ehmm… ada satu yang gak bisa datang karena suatu hal, tapi itu masalah lain sih). Semua sudah pada sibuk, ada yang ngebut ngerjain TA, ada yang mau kerja atau ada juga yang belum KP (hehehe.. halo Pes sama Alim?)
Sudah jadi tradisi yang mengalir secara alami bagi anggota ONI, kalau ada teman yang lagi kesusahan pasti dijadikan bahan omongan dan ejekan hihihi… Semuanya juga memanfaatkan semaksimal mungkin, kapan lagi bercanda dan mengejek sepuasnya begitu dan memang kayaknya sudah pernah mendapat giliran menjadi korban. Well, malam itu rupanya nasibku. Ini gara-gara aku ditinggal kawin sama si Iswi. What the.. memang kenapa? heran aku. Kita bukan apa-apa kok, we were just hangout friend. Dengan ego sebesar ini, it would take something bigger than that to bring me down! Hehehe.. But in a fun kind of war, there should be someone who play the helpless victims, dan malam itu memang giliranku. Asem ik! Dan memberikan pembelaan apapun juga percuma, 12 orang lawan 1 jelas nggak mungkin menang! Ah sudahlah, enyek’a sakarepmu, sakpuasmu!
Tempat pertama yang dituju adalah PRPP, hahaha… merakyat banget ya? biarlah, cuman karena kemalaman ya jadinya kongkow2 thok disitu nggak ngapa-ngapain, malah nyari camilan di sebuah cafe meong dekat situ (baca : warung sego kucing). OK, perhentian selanjutnya adalah Bakso Pak Petruk di jalan Indraprasta. Baru pertama kali ke sini aku, baksonya aneh, cuma dapet satu thok tapi gedenya setengah mati! Dulu pernah nyoba sih yang model beginian, tapi bukan disini.
Malam sudah beranjak semakin larut, selanjutnya adalah nongrong di SMU3 Semarang, wah kalo ini membawa kenangan-kenangan masa muda dulu. Kebetulan besoknya akan ada konser musik (mendatangkan Club Eighties kalo nggak salah) jadinya suasana disana juga rame banget, lagi persiapan. Ada kisah yang cukup menegangkan juga nih ya, perasan tiap kali kita keluar malam kok leibatkan hal-hal yang berhubungan dengan Kamtib ya. Waktu kita lagi duduk di depan balai kota kemarin..eh tahu-tahu mobil Kamtib mendekat, satu pasukan penuh, malah sudah sempat menepi. Untunglah cuman ngeliatin kita saja. Pada waktu itu kita langsung pasang tampang tidak berdosa, ya model-model anak baik-baik gitu lah. Syukurlah nggak ada apa-apa, padahal si Matin sudah ketar-ketir karena nggak bawa KTP. (^_^)
Wah, satu lagi malam yang menyenangkan teman-teman, terima kasih ya!
Buat Fani sama yang lain : Gambar-gambar malem itu dapat dilihat di alamat ini :
http://genk-oni.budiyono.net