Pers Konfren : Saya Bukanlah D.O.

Dulu sewaktu pertama kali ketika D.O sedang booming, ada teman-teman bilang, “wah kok kayak kamu bud”. aku cuma nyengir gak menanggapi, gak memperhiraukan dan peduli dan tidak ingin peduli. hora urusan. Biarpun begitu, aku pernah lihat D.O. jadi tahu bagaimana itu seorang D.O. Setelah hampir dua tahun berlalu, si Blek ini entah kenapa mengungkit-ungkit tentang DO ini kembali. Dengan bukti-bukti yang asal-asalan dan tanpa mengemukakan keterangan yang jelas, ybs menuduh saya DO. tentu saja hal itu tidak benar. Maka dengan ini akhirnya saya akhirnya bisa menyempatkan diri mengumpulkan fakta dan memberitahukan kepada khalayak ramai sekalian bahwa saya bukan DO. Sekali lagi, bukan DO.
Pertama coba lihat persamaan apa saja antara DO dan saya, yang membuat oknum-oknum tak bertanggung jawab bisa dengan enaknya menuduh saya DO :
- otaku. oke saya akui tetapi begitu juga dengan jutaan orang lain di bumi, jadi ini cuma bukti minor yang tidak memberatkan
- bekerja di bidang IT. oke saya akui, tetapi menurut pengalaman saya, 68% pekerja IT adalah otaku, atau setidaknya yang saya kenal. hasil survey quick count atas 8 orang di kelas cisco yang saya ikuti baru-baru ini, ternyata 4 diantaranya adalah otaku (biarpun mereka nggak sadar)
- mantengin internet. oke saya akui juga, tapi astaga *lirik kalender di taskbar* sekarang tahun 2007!! siapa yang tidak mantengin internet?
- absofuckinglutely single. err.. ano.. eto.. lho ini karena pilihan.. *alesyan klasik ala kadarnya*