Goin’ Mangrove with Loenpia
Tas ransel? check. baju ganti? check. air minum? check. sendal jepit? check. caping? check. and last but not least, semangat? check. OK, semuanya siap! Segera aku meluncur bersama Dendi dan Adam menuju objek wisata Taman Lele untuk rendevouz dengan tukang loenpia yang lain. Ya, hari ini ada kegiatan bersama teman-teman Loenpia. Bapedal Semarang bekerja sama dengan Nelayan setempat mengadakan acara penanaman bakau (mangrove) di pantai utara jawa. Loenpia.net sendiri dalam acara ini ikut nimbrung karena informasi salah satu tukang loenpia, Adi yang ikut aktif dalam acara tersebut.
Waktu menunjukkan sekitar 7.30 ketika akhirnya teman-teman sudah terkumpul semua. Oh iya, kita kedatangan dua teman dari Belanda, Ellen dan Jessica yang ikut serta dalam acara ini. Perjalanan dilanjutkan ke arah utara, ke arah laut jawa dengan kondisi jalan yang semakin jelek saja. Kemudian sampai pada titik kendaraaan tidak bisa digunakan lagi, kami meneruskan perjalanan dengan jalan kaki… sampai di jemput oleh perahu yang membawa kita ke pantai. Nah, sampai di sini suasananya mulai terasa lain, berperahu menyusuri sungai kecil dipayungi oleh kanopi pohon bakau. Pokoknya serasa syuting acara jejak petualang itu lho :d, cuma sayangnya sungainya lumayan kotor, banyak sampahnya 8-| Setelah sekitar 15 menit berperahu, tampaklah di depan mata tujuan kita, Pulau Tirang. Pulau ini terletak di daerah Tapak Tugurejo. Karena pengaruh Abrasi ombak laut, dikhawatirkan pulau ini akan tenggelam dalam waktu dekat ini. Nah untuk mencegahnya maka ditanamlah ribuan bibit bakau di sekeliling Pulau Tiram tsb.
Berangkat : Jejak Petualang… eh bukan, jejak blogger ding.
Off the boat : Turun turun… sudah sampai nih.
Islander : Nah ini dia Pulau Tirang, mari kita selamatkan bersama!
Acara dimulai dengan pengarahan oleh Mas Rofik, agar kami yang newbie ini bisa benar-benar membantu, bukan malah nyusahi nantinya. Bibit bakau yang hendak ditanam sudah ditempatkan dalam polybag. Untuk menanamnya, tanah digali dengan kedalaman kira-kira 20-30 cm, kemudian bakau dipisahkan dari polybag dengan hati-hati jangan sampai akarnya rusak. Jarak tanam antar bibit adalah sekitar 50cm. Setelah bakau ditanam, kemudian sebatang bambu ditancapkan untuk melindunginya dari gelombang. (lihat gambar). Jenis bibit bakau yang ditanam di sini adalah jenis bakau yang tahan panas, nama latinnya Rhyzophora Mucronata. Sedangkan ada jenis lain yang untuk daerah teduh dengan nama latin Rhyzophora Apiculata. CMIIW yah. :)
Bibit mangrove : Cepatlah besar, dan lindungi pulau ini!
Mangrove howto : Manual penanaman secara seingkat.
Oke, sekarang saatnya basah, saatnya beraksi! Satu persatu bibit bakau ditanam. Selain yang sudah saya sebutkan diatas, tukang loenpia lain yang ikut berubah jadi tukang bakau hari ini adalah Lowo, Jhiban, Fany, Sessy, Traju, Fian, Munif, Anhar (sang reporter kita), serta Rosi dan Aryo. Walaupun anak-anak Loenpia nggak biasanya ada kegiatan yang “se-fisik” ini tapi overall kami nggak malu-maluin lah. Lagipula untuk proses penanamannya sendiri tidak sulit, cuma ya itu, kuantitasnya yang banyak. Padahal menurut mas Adi, jumlah yang kami tanam itu belum apa2 dibandingkan dengan penanaman pada umumnya. :o
Berharap : Semoga kelak ke depan, daerah ini sudah jadi hutan bakau.
Poseee : Tangan kaki boleh kotor, tapi kalau urusan foto sih tetep. hehehe :p
Menjelang pukul 10, kami beristirahat barang sebentar sambil menikmati makanan yang dibawakan oleh Bapedal, sambil membersihkan badan di pantai. Acara kembali berlanjut sampai menjelang tengah hari. Saat itu cuacanya benar-benar panas, bersyukurlah aku sudah bawa caping :d Akhirnya semua bakau tertanam juga. Dan kami menyudahi acara hari ini. Sebenarnya belum semua bambu pelindung terpasang, tapi kelihatannya kami sudah nggak kuat lagi.. dasar manja! :p dan pekerjaan dilanjutkan oleh rekan-rekan Nelayan. Kami menyempatkan diri bermain dipantainya sebentar, pantang bagiku untuk pergi kepantai tanpa basah full! Kami pulang menggunakan rute yang berbeda, karena rute yang tadi pagi airnya kini tak cukup untuk menahan perahu.
Pantai Tirang : Btw, Pulau Tirang ini kalau malam tenggelam seluruhnya lho!
Menjelang pukul 1 siang kami tiba kembali di basecamp untuk sekedar mandi dan membersihkan diri. Ah selesai juga acara menanam bakau ini, sebuah pengalaman yang berharga. Walau telapak kaki dan kuku tangan lecet-lecet tapi tetep saja senang. Lagipula ini tentu saja belum ada apa-apanya dibanding rekan-rekan Nelayan yang masih meneruskan pekerjaan sementara kami enak-enak menyeruput es sirup di basecamp. Setelah beristirahat, kemudian kami… pulang? tentu saja tidak. Mana mungkin acara Loenpia dilwatkan tanpa makan-makan :p Dari hutan bakau sekarang setting berpindah ke warung bakso. Tepatnya di warung Bakso Dunia di jalah arah Ngaliyan. Baksonya enak juga, sampai nambah aku. Yah, sebenarnya waktu itu makan apa saja pasti aku nambah, lha wong lupaer pol! ini pasti bakau effect! :d Heegggghhhh.. *glegek’en*
Terima kasih teman-teman, hari yang menyenangkan! :)
—
update(15/11/06) : Eh kita masuk koran lho. huhehehe.. :d
solar…
wah :( saya jadi iri, pengen ikutan
waaaaaaaaaaaaaaaaa…
pengin ikuuuuuuuuuuuddd
ada budi..????? untung prahunya ga oleng…!!!!
aku bangga padamu nak budi..teruskan perjuanganmu..!!!
wah aku juga pengin ikut je…., klo aku kesana diantar gak ya…
i suka laut…. suka sekali….
ih… jalan2.. mau.. :((
hehe.. oleh oleh-nya apaan nie??
yg belom ikut tunggu aja yang brktnya hehe~
kalo nanam bibit yang laen, baru aku ngikut. betul ga den?
ahaa.. foto ketiga hasil jepretanku *cihui*
pasukan pertama yg tiba di pulau..
seep Bud ;)
apa bedanya boku_baka sama bakau…??
manteb dab..
eh, rencanane cah andong meh nggawe outbond Desember sesuk.. piye nek Loenpia n Andong outbond bareng?
Wah.. kapan2 ikutan ah.. boleh ya Mas Bud?
Jangan-jangan tu caping dari masa KKN?
Gimana Bud kakimu?
Sudah bisa dipake buat jalan :)
btw foto Ellen sama Jessica nya dikit bgt Bud ;)
:(( :(( pengen ikut…
wah pegel tapi puas ya, coba banyak yang begini, pas masih di bali ada temen bali yang ngeluh soalnya laut terus mendekati bangunan sepanjang pantai soalnya bakau dan pohon lain sekitar pantai pada terbang ditebang orang, kalo musim ombak besar pasti airnya mpe main ke dalam bangunan deh
pengen….. :( he eh… rada2 mirip jejak petualang, btw ga nyangka, sempet kepikiran menanam bakau. he… biasanya saya pengen ne cuman liburan.
o iya boku… secandri.com kok ga’ aktif2 sih, ada apakah gerangan.
Seneng membca dan mengetahui kalau ada kelompok anak2 muda (dan ganteng2 pula) masih peduli dengan lingkungan, seperti melestariken manggrove ini.. keep up the great work and share this awareness further so more people will get involve in this project..
Nice to have visiting this blog, kind regards from West Africa :)
Wah mas budi, siap utk panas2 ria di pulau tirang..kirain dulu pulau tirang cuman nama jalan, ternyata ada bener ya …
….Boz….tapi namanya ngga berubah jadi “Boku Bakau” kan??:d
hihi..kidding
hoi hoi everyone..
nick-ku tetep boku_baka kok.
dan gak ada niat buat ganti jadi boku_bakau atau bakau_baka. huiehehehe… mirip ya :))
selamat pagi,
saya tertarik dengan bakau, saya ingin membudidayakanya untuk kemudian saya tanam di pesisir pantai juwana…saya tinggal di juwana, tapi garis pantainya ndak ada bakaunya…mungkin uang saya tidaklah banyak tapi saya ingin menghijaukan pantai juwana.
kalau boleh tau dimana saya bisa mendapatkan bibit bakau atau biji untuk wilayah sekitar kabupaten pati, kudus demak semarang??
kalau ada cara pembudidayaannya saya juga mau…mohon informasinya.
salam
priadi